"Investor memilih wait and see (mencermati), sehingga IHSG masih rawan tekanan di pekan ini," kata analis PT Optima Sekuritas Ikhsan Binarto kepada VIVAnews di Jakarta, Senin, 1 Maret 2010.
Dia memproyeksikan, indeks hari ini berpotensi bergerak di level batas bawah (support) 2.530 dan batas atas (resistance) 2.570.
Pada transaksi Kamis, indeks kembali berakhir negatif di posisi 2.549,03, terkoreksi 30,38 poin (1,18 persen) dari perdagangan Rabu, 24 Februari 2010, yang melemah 4,23 poin atau 0,17 persen ke level 2.579,42.
Bursa Asia, saat IHSG berakhir juga bergerak negatif. Indeks Hang Seng melemah 68,17 poin (0,33 persen) di posisi 20.399,57, Nikkei 225 turun 96,87 atau 0,95 persen menjadi 10.101,96, dan Straits Times terkoreksi 12,99 poin (0,47 persen )ke level 2.749,15.
Sedangkan bursa Wall Street pada perdagangan Jumat sore (26 Februari 2010) waktu New York, atau Sabtu dini hari WIB kembali positif. Indeks harga saham Dow Jones terangkat 4,23 poin (0,04 persen) menjadi 10.325,26, indeks harga saham indikator Standard & Poor's 500 naik 1,55 poin atau 0,14 persen ke level 1.104,49, dan indeks harga saham teknologi Nasdaq menguat 4,04 poin (0,18 persen) di posisi 2.238,26.
Menurut Ikhsan, IHSG tetap rawan aksi ambil untung (profit taking) investor di hari ini, karena pelaku pasar cenderung mencermati sentimen domestik. "Terutama, kasus Bank Century yang terus memanaskan situasi dan kondisi politik dalam negeri," kata dia.
Bahkan, dia mengakui, meski bursa Wall Street berhasil berbalik arah menguat (rebound) di transaksi akhir pekan lalu, diprediksi belum mampu memberikan sentimen positif ke pasar saham dalam negeri.
"Sebab, pemodal cenderung memantau kasus Bank Century yang ditakutkan terjadi kemungkinan pemakzulan terhadap Wakil Presiden Boediono," tutur Ikhsan.
Diketahui, Boediono, selaku mantan Gubernur Bank Indonesia, saat ini berada ujung tanduk akibat sejumlah fraksi di DPR mengumumkan namanya sebagai salah satu pihak yang harus bertanggung jawab atas kasus Bank Century.
Kendati demikian, dia mengakui, dirilisnya laporan keuangan tahun buku 2009 sejumlah emiten, terutama perbankan yang bakal positif diperkirakan bisa memberikan angin segar ke IHSG di awal pekan ini. • VIVAnews