
“Akan kami tertibkan. Barang-barang itu dari luar rutan. Itulah mungkin ada kompromi antara pembawa barang dan (petugas) jaga,” ujar Untung di Kantor Depkum HAM, Jakarta, Selasa (12/1/2010).
Menurut Untung, barang-barang yang ditemukan di kamar Ayin maupun di kamar terpidana narkoba Limarita alias Aling, adalah barang pribadi dan tidak disediakan oleh pihak rutan. “Saya kira barang-barang pribadi pasti dibeli sendiri, kalau barang negara yang dibeli negara,” ungkapnya.
Barang-barang tersebut akan dikembalikan?
“Kan tidak memiliki kewenangan bagi LP atau rutan untuk meminta.
Ruangannya itu fasilitas umum tapi di situ dimasukkan barang-barang pribadi.
Itu yang jadi persoalan. Itu kan ruangan umum,” jelasnya.
Diakui Untung, Dirjen PAS tidak memiliki anggaran untuk pengadaan barang-barang mewah seperti itu. “Anggaran itu ada satuan kerjanya sendiri jadi itu tidak menjangkau masing-masing wilayah. (Anggaranya) enggak hafal. Pembangunan infrastkrut di Depkum Ham Rp700 juta, pemasyrakatan kira-kira dibawah Rp400 juta,” pungkasnya. (okezone)




