Giliran Bayi di Tokyo Terancam Radiasi

Kalau menggunakan kereta api supercepat Shinkansen, jarak tempuh antara Fukushima ke Tokyo cuma 1 jam 45 menit. Sementara itu, jika menggunakan perjalanan dengan bus umum, jarak tersebut bisa tercapai sekitar enam jam.

Namun, bukan itu poinnya. Apalagi andai terkait dengan rusaknya reaktor nuklir di Fukushima Daiichi lantaran gempa bermagnitude 9,0 berikut tsunami yang melanda kawasan itu pada Jumat (11/3/2011).

Rilis paling anyar dari Pemerintah Kota Tokyo menunjukkan, air keran di pipa air ibu kota Jepang itu terdeteksi mengandung radioaktif. Bahkan, kadarnya melebihi batas aman bagi bayi. Makanya pemerintah Tokyo menegaskan, bayi tidak diperkenankan minum dari air keran, sebagaimana warta AFP pada Rabu (23/3/2011).

Pada Sabtu lalu, sebetulnya kadar radioaktif di atas batas normal sudah terdeteksi di Tokyo. Makanya temuan kadar radioaktif di Tokyo itu menimbulkan kekhawatiran masyarakat terhadap kemungkinan adanya kontamintasi radiasi nuklir. Sebelumnya, zat radioaktif telah menyebar di udara sejak terjadinya bencana yang mengenai pendingin reaktor nuklir.
"Dalam panduan pemerintah, air mengandung zat radioaktif lebih dari 100 becquerels per kilogram yang seharusnya tidak diminum oleh bayi," kata pejabat kota kepada wartawan.

Pejabat itu juga mengatakan, di salah satu wilayah di Tokyo, sampel air mengandung zat radioaktif dua kali lebih banyak dari batas aman, yaitu 210 becquerels per kilogram.

Pemerintah kota telah menyarankan kepada penduduk di seluruh kota—bukan hanya daerah yang terkena dampak—untuk menghindari penggunaan air keran ketika membuat susu bagi bayi sampai ada pemberitahuan selanjutnya. Zat radioaktif juga terdeteksi di keran air pada akhir pekan di daerah Gunma, Tochigi, Saitama, Chiba, dan Niigata.kompas

 
Informasi-Informasi Saja Copyright © 2009 - 2013, Designed by Bie Themes