Kerusakan akibat gempa dan tsunami yang terjadi pada 11 Maret disebutkan sebagai terburuk yang dialami Jepang sejak akhir Perang Dunia Kedua. Jumlah korban tewas kini mencapai 9.079 dan 12.645 orang hilang.
Menurut pemerintah, kerusakan infrastruktur dan ketidakpastian masa depan rekator nuklir Fukushima Daiichi akan menghambat pemulihan ekonomi Jepang. Selain masalah ekonomi, Jepang juga akan menghadapi kekurangan pasokan listrik.
Bank of Japan memperingatkan kerusakan akibat gempa akan menyebabkan fluktuasi pertumbuhan ekonomi. Padahal, sebelum gempa dan tsunami terjadi, Jepang tengah berjuang untuk terlepas dari krisis ekonomi. Posisi Jepang sebagai salah satu kekuatan ekonomi dunia kini tergeser oleh China.kompas