Mahasiswa yang tertembak itu Farel Restu, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Bung Karno. Korban telah dilarikan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo menggunakan mobil milik LBH Jakarta.
"Kami minta polisi mempertanggungjawabkan perbuatannya," ujar koordinator aksi, Alit, yang juga merupakan mahasiswa Universitas Bung Karno.
Menurut Alit, saat mengeluarkan tembakan peringatan, ada petugas yang sengaja mengarahkan tembakannya ke arah mahasiswa. "Kami mau kasus penembakan ini diproses," katanya.
Koordinator Kontras, Haris Azhar yang berada di lokasi kejadian mengatakan pihaknya bersama YLBHI (Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia) berjanji memfasilitasi mediasi antara polisi dengan mahasiswa untuk mengklarifikasi kabar penembakan tersebut. "Saya minta dua (wakil) dari polisi dan dua dari mahasiswa, kita lakukan mediasi," kata Haris.
Polisi pun menyetujui tawaran Kontras dan mengirimkan dua wakilnya untuk bertemu mahasiswa. Kini mahasiswa dari Aliansi Keluarga Besar Unversitas Bung Karno, STMIK, BSI (Bina Sarana Informatika), Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah kembali membuat blokade dan membakar ban di Jalan Diponegoro.
Polisi pun berjaga di sekitar lokasi. Sedikitnya empat truk disiagakan di depan bioskop Metropole yang terletak tidak jauh dari kerumunan mahasiswa. Polisi anti huru-hara juga tampak berjaga sekitar 100 meter dari aksi mahasiswa.
Kondisi arus lalu lintas lumpuh total dan Jalan Diponegoro dipenuhi batu akibat bentrokan tersebut. Hingga saat ini Jalan Diponegoro yang dipenuhi mahasiswa masih ditutup untuk umum.tempo