Setelah isu rencana pembatasan pemakaian BBM jenis Premium meresahkan para pengguna sepeda motor, kini industri roda dua dan masyarakat Indonesia harus kembali mengelus dada.Pasalnya, seiring rencana kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) yang bakal diberlakukan Pemerintahan Republik Indonesia (RI), maka harga sepeda motor baru dipastikan bakal ikut melonjak.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Gunadi Sindhuwinata ketika ditemui di Restoran Sari Kuring, Sudirman, Jakarta, Selasa (15/6/2010).
Ia memastikan harga sepeda motor akan berpengaruh terhadap keputusan kenaikan TDL yang rencananya akan mulai berlaku Juli 2010. "Karena penggunaan energi menyerap 8 persen dari ongkos produksi sepeda motor" paparnya.
Bila TDL naik sebesar 15 persen mulai bulan depan, maka kata Gunadi, ongkos produksi sepeda motor pun harus terkerek. "Dan kita tidak mungkin membebankan kelebihan ongkos produksi itu selamanya, pasti akan berimbas pada kenaikan harga motor," tegas dia.
Belum lagi kenaikan ongkos produksi ini pasti akan dialami para vendor penyedia komponen sepeda motor. "Mereka mau tidak mau akan menaikan harga jual komponen sepeda motor, kalau mereka saja sudah naik sulit bagi kita para pelaku industri sepeda motor untuk tidak menaikkan harga," lanjutnya.
Ironisnya, sebut Gunadi, kenaikan TDL itu diiringi dengan adanya pemberlakukan pajak progresif yang bisa menurunkan minat beli kendaraan bermotor baru bagi konsumen di Indonesia.
Namun ia belum bsia memperkirakan berapa persen nominal kenaikan harga motor bila pemberlakukan TDL ini mulai bergulir. "Untuk pastinya kita belum bisa hitung, tapi kita bersyukur saat ini nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing cukup baik. Kalau rupiah memburuk akan lebih parah," paparnya.
Sebab tingginya ongkos produksi yang harus dibebankan akibat kenaikan TDL itu tentu akan sejalan dengan mahalnya harga bahan baku seperti baja yang masih diimpor.okezone
