Adhyaksa Bantah Ada Tembak-Menembak

Mantan Mennegpora Adhyaksa Dault membantah adanya pemberitaan di media massa soal tembak-menembak saat "pengepungan" Brigjen (Purn) Herman Sarens Soediro di rumahnya, Perumahan Taman Telaga Golf, Bumi Serpong Damai, Tangerang.

Menurut dia, kedatangannya ke rumah Herman selain sebagai juru bicara sekaligus penengah. Adhyaksa menilai Herman merupakan Pejuang 45 yang telah mendidik dan memberi motivator terhadap dirinya.

Kata dia, purnawirawan jendral yang kini berusia 80 tahun itu adalah seorang sesepuh dan patut dihormati.

Adhyaksa juga menyangkal jika penjemputan Herman hari ini adalah penjemputan paksa. "Sebenarnya Herman kemarin itu sakit, sehingga tidak bisa memenuhi panggilan. Hari ini baru bisa," terang dia di kediamanan Herman, Selasa (19/1/2010).

Menurut Adhyaksa, dirinya turut mendampingi Herman karena ada permintaan dari salah seorang putri yang bersangkutan dan sudah dikenal baik. "Saya dihubungi Reni, anaknya Herman. Kebetulan memang saya dekat," ujarnya.

Adhyaksa mengungkapkan, Herman dibawa ke Mabes TNI untuk melakukan musyawarah dengan Komandan Detasemen Markas Tentara Nasional Indonesia (Dandenma TNI).

Sebelumnya diberitakan, sejak pukul 11.30 WIB, kemarin, Pomdam Jaya berniat melakukan penangkapan dan penggeledahan terhadap Herman.

Pasalnya berdasarkan oditur militer, Herman tersangkut kasus penggelapan uang negara sejumlah Rp600 miliar saat menjabat Pangkowilhan wilayah Surabaya dan Madura pada 1984 silam.

Namun Herman melalui keluarganya menolak ditangkap oleh Pomdam. Dia menginginkan kepolisian yang melakukan penangkapan. (okezone}

 
Informasi-Informasi Saja Copyright © 2009 - 2013, Designed by Bie Themes