Kupas Tuntas Upaya Pertahankan Ereksi Mr P

HUBUNGAN seks memiliki banyak manfaat. Tidak sekadar sarana reproduksi untuk melanjutkan keturunan, aktivitas ini juga menjadi ajang rekreasi yang menyehatkan. Maka tak aneh bila masalah seksual memengaruhi kualitas hidup seseorang. Salah satunya disfungsi ereksi (DE).

Di seluruh dunia, DE diderita 13-28 persen pria berusia hingga 80 tahun. Tidak menutup kemungkinan masalah ini terjadi di kawula muda, apalagi peluang terjadinya DE meningkat seiring pertambahan umur. Disfungsi ereksi adalah keadaan di mana seorang pria tidak mampu mencapai ereksi yang baik atau tidak mampu memulai dan mempertahankan ereksi. Nyatanya, DE bukan hanya gangguan fisik, tapi juga memengaruhi kondisi mental.

Berbagai faktor dianggap sebagai biang penyebab DE, antara lain dampak dari stres, konsumsi obat-obatan, mengidap penyakit tertentu, operasi besar, maupun radioterapi. Jika Anda perokok berat, bersiaplah terhadap kemungkinan DE. Rasanya, tidak ada momok yang cukup menakutkan bagi para perokok untuk berhenti merokok, pun peringatan terkena penyakit jantung, kanker, atau emfisema (penyakit paru kronik). Kendati demikian terdapat fakta bahwa tembakau adalah penyebab utama impotensi pada pria. Demikian okezone kutip dari Men’s Fitness.

Bagi beberapa pria, mengobati DE adalah suatu kewajiban. Ada efek plasebo yang kuat di mana dengan hanya mengonsumsi pil, cukup bagi beberapa orang untuk mendapatkan kepercayaan diri dan terlempar dari belenggu psikologis yang menjaga mereka untuk bisa ereksi. Memang, beberapa obat-obatan herbal di pasaran telah diketahui mengandung molekul yang disebut acetildenafil—yang sangat dekat dengan sildenafil (salah satu kandungan aktif di dalam Viagra)—sehingga dapat membuat Mr P berdiri tegak.

Akan tetapi, baru-baru ini perusahaan yang menjual Viagra alami, ditutup. Semua pemiliknya dikirim ke penjara selama 10 tahun karena menjual pil yang mengandung obat acetildenafil. Acetildenefil dan sildenafil (dua molekul lain dalam Levitra dan Cialis) bekerja untuk melebarkan pembuluh darah sehingga menyebabkan peningkatan aliran darah ke penis yang memerbaiki fungsi ereksi.

Masalah lainnya yang telah ditemukan pada Viagra, ada kandungan bahan di dalamnya yang tidak terdaftar (tidak heran bahan-bahan ini sangat efektif terhadap ereksi). Saat ditemukan, produk ini segera dihapus dari pasar. Konon, acetildenafil belum diuji ketat untuk keselamatan. Contoh kasus pada September 2006, sebuah suplemen alami disebut Nasutra ditarik kembali. Kala itu, FDA (Food and Drug Administration) menemukan kandungan acetildenafil di dalamnya. akhirnya, suplemen tersebut digolongkan obat "tidak diatur" karena sulit dideteksi dan memiliki potensi efek samping yang serius.

Obat untuk mengatasi DE lainnya yang telah digunakan selama bertahun-tahun, adalah yohimbine. Sebelum Viagra, sejumlah dokter meresepkan yohimbine dalam bentuk aslinya. Sayangnya, obat ini memiliki banyak efek samping, seperti mual, cemas, denyut jantung cepat, tekanan darah pada beberapa pengguna. Hingga kini, yohimbine masih dapat ditemui, dan merupakan komponen dalam ramuan herbal yang banyak beredar.okezone

 
Informasi-Informasi Saja Copyright © 2009 - 2013, Designed by Bie Themes