Susu Unta Bergizi Tinggi

Jakarta - Susu unta lebih bergizi dibandingkan susu sapi. Susu unta rendah lemak dan kolesterol, tapi kaya akan potassium, zat besi, dan mineral seperti sodium dan magnesium.

Satu dokumen pada Konferensi Ke-5 Keselamatan Makanan Internasional, di Dubai International Convention and Exhibition Center, 22-25 Februari menyatakan, "Unta adalah bagian penting dalam tradisi dan kebudayaan Arab. Susunya adalah komponen makanan penting di Emirat dan negara lain Arab."

Dokumen itu berjudul Standads for Camel Milk dan diajukan oleh Fatima AbdulRahman, pemimpin Ahli Mikrobiologi Makanan di Laboratorium Pusat Dubai di Kotapraja Dubai, Uni Emirat Arab (UAE).

"Hari ini, susu unta sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia di banyak negara lain. Terdapat 18 juta unta di dunia yang mendukung kelangsungan hidup manusia di daerah setengah tandus," kata Fatima di dalam dokumen yang disiarkan oleh kantor Berita Uni Emirat Arab, WAM.

Fatima mengatakan, susu unta biasanya memiliki rasa manis dan tajam. Tetapi kadangkala susu itu terasa asin dan terkadang terasa berair. "Kualitas susu dipengaruhi oleh jumlah anak unta, usia hewan tersebut, kadar hewan itu menyusui anak, kualitas dan jumlah makanan, serta jumlah air yang tersedia," katanya.

Ketika berbicara mengenai manfaat susu unta, Fatima mengatakan, susu unta adalah sumber protein yang berlimpah dengan kegiatan perlindungan dan potensi anti-mikroba. "Sebagian protein itu tak ditemukan pada susu sapi, atau ditemukan hanya sedikit. Susu unta tak perlu dimasak sampai mendidih seperti susu sapi atau kambing. Susu unta, yang kaya akan rasa, harus diminum secara perlahan untuk memungkinkan perut mencernanya," kata Fatima.

Ia mengatakan, beberapa studi telah dilakukan sehubungan dengan komposisi susu unta. "Semua studi itu menunjukkan bahwa kandungan lemak per unit susu unta ialah 1,8 persen-3,8 persen. Vitamin C dan niacin jauh lebih tinggi pada susu unta. Kandungan vitamin dan protein berbeda pada susu unta. Namun jumlah laktosa pada susu unta sama dengan laktosa pada susu sapi. Susu unta berisi lebih sedikit vitamin A, B2, folic acid dan panthonthenic acid dibandingkan dengan susu sapi, yang dapat dipandang tak menguntungkan pada susunan susu unta," kata Fatima.

Susu unta tak boleh diminum mentah-mentah, karena dapat mengakibat brucellosis. Bakteri ini menular ke manusia melalui produk susu yang tak diolah. Kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi dan pencemaran lingkungan melalui darah hewan itu dan jaringan yang terinfeksi, juga dapat mengakibatkan brucellosis.

"Susu unta juga memiliki umur yang lebih lama dibandingkan dengan jenis susu lain karena adanya beberapa susunan khusus dan kuat dan temuan ini memiliki kepentingan besar bagi manusia yang hidup di daerah gurun, tempat instlasi pendingin tak tersedia. Nilai lactoferrin dan immunoglobulin diperkirakan agak lebih tinggi pada susu unta dibandingkan dengan yang dilaporkan pada susu sapi," katanya.

Spesifikasi bagi susu unta itu disiapkan oleh Kotapraja Dubai melalui kerja sama dengan Emirates Standards and Metrological Authority (ESMA), Emirates Industry for Camel Milk & Products dan Central Veterinary Research Laboratory di Dubai. "Pentingnya spesifikasi ini menjadi pengejawantahan dari perawatan yang diberikan oleh negara dan disajikan oleh para tetuanya, bagi unta yang menjadi warisan kebudayaan negara Dewan Kerja Sama Teluk (GCC)," kata Fatima.

Ia mengatakan, produk susu unta berbeda dengan banyak ciri khas luar biasa yang menjadikannya sebagai produk yang kaya, yang dikembangkan setelah penelitian ilmiah secara luas.

"Spesifikasi ini dipandang unik di negara ini dalam melindungi produk melalui jejak kebudayaan. Negara ini memiliki instalasi pengolahan susu unta di Dubai dan Al Ain," kata Fatima.

"UAE telah melaksanakan tugas mempersiapkan spesifikasi bagi susu unta melalui ESMA dan badan lain yang mengkhususkan diri dalam menyetujui spesifikasi internasional. Pertemuan regional Codex Middle East memberi persetujuan mengenai spesifikasi susu unta ini," katanya. [mor]




 
Informasi-Informasi Saja Copyright © 2009 - 2013, Designed by Bie Themes