Pada minggu pertama dan kedua Februari 2010, MTsN Samarinda itu kemudian membentuk tim khusus untuk menyelidiki kebenaran informasi tersebut.
Tim kemudian memantau dengan cara meninggalkan ruang kelas dan melarang pelajar keluar dari ruangan.
Hasilnya, mereka menemukan 14 pelajar, yang terdiri dari 7 pelajar putri dan 7 pelajar putra mulai kelas I hingga kelas III, melakukan perbuatan tak senonoh di dalam kelas.
"Mereka kedapatan melakukan perbuatan mesum di dalam kelas pada jam istrahat atau di belakang gedung sekolah. Bahkan ada yang melakukannya di hadapan pelajar lain," ujar seorang pelajar kelas III MTsN Model Samarinda, Sidiq Irjali.
Pelajar MTsN Model Samarinda lainnya, Hariyadi, mengaku malu dengan kejadian tersebut.
"Kami sudah lama mendengar informasi itu, bahkan di sekolah isu tersebut sudah menyebar. Selain melakukan perbuatan tak senonoh seperti berpeluk-pelukan di dalam kelas dan di areal sekolah, di antara mereka yang dikeluarkan itu juga sering merokok," kata Hariyadi. (kompas)