"Jadi kalau benar, maka itu sebuah tamparan keras buat kapolri yang baru," ujar Presidium Indonesian Police Watch (IPW), Nera S Pane, saat dihubungi detikcom, Selasa (9/11/2010).
Timur diminta untuk segera melakukan evaluasi internal di tubuh Bareskrim Mabes Polri atau bahkan menggganti Kabareskrim Mabes Polri Komjen Ito Sumardi berhubung terungkapnya foto itu.
"Hal ini sangat memalukan, karena penahan Gayus ada di Brimob, dan Brimob berada di bawah Bareskrim," kata Neta.
Selain itu, Neta juga meminta tempat penahanan Gayus sebaiknya segera dipindahkan dari Mako Brimob Kepala Dua ke Mapolda Metro Jaya.
"Supaya bisa dikontrol oleh publik dan media. Kalau di Brimob susah karena tempatnya jauh," jelasnya.
Neta melanjutkan, tidak tertutup kemungkinan adanya proses suap kepada para petugas di Mako Brimob sehingga Gayus sangat leluasa keluar masuk tahanan.
"Kita menemukan kasus tahanan korupsi yang melakukan dan itu bisa saja terjadi" terangnya.
Sebelumnya, Gayus dikeluarkan dari rutan Brimob Kelapa Dua Depok untuk berobat. Namun, rupanya mantan pegawai pajak tersebut kembali ke rumahnya di Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Selain itu, ada foto pria yang mirip dirinya saat sedang menonton turnamen tenis di Bali. Kemudian, kabar ini disangkal sendiri oleh Gayus.
Hingga saat ini, 8 orang petugas jaga rutan termasuk Kepala Rutan Brimob Kompol Iwan Suyitno diperiksa Propam Mabes Polri terkait hal ini. Menurut informasi yang beredar, Gayus menyuap sejumlah petugas untuk bisa 'melenggang' bebas di luar rutan.detiknews