Acidalia Planitia memiliki struktur geologi dengan muntahan sedimen bawah tanah yang berlumpur. Sedimen ini mungkin mengandung bahan organik yang dapat menjadi penanda adanya kehidupan di masa lampau.
“Jika ada kehidupan di Mars, mungkin mereka akan berkembang di lingkungan yang kaya cairan,” kata pemimpin studi, Dorothy Oehler, ilmuwan riset di Direktorat Eksplorasi Ilmiah dan Penelitian Astromaterial di Johnson Space Center, NASA.
“Gunung berapi yang mengandung lumpur ini merupakan indikator dari permukaan yang kaya fluida. Ini membawa ke kedalaman bawah permukaan yang mungkin sulit kita amati.”
Oehler dan asistennya, Carlton Allen, memublikasikan penelitian ini di Icarus.
Ini adalah kali pertama bagi mereka berhasil memetakan lebih dari 18.000 gundukan melingkar. Keduanya memperkirakan, ada lebih dari 40.000 gundukan lumpur yang muncul di daerah tersebut.
Oehler dan Allen menganalisis gambar dari Mars Reconnaissance Orbiter yang memungkinkan mereka menganalisis struktur beberapa gundukan serta fitur aliran lumpur. Data tersebut juga mengandung informasi mineral dari gundukan lumpur.
Mud volcano merupakan struktur geologi berupa campuran gas, cairan, dan batuan halus yang ada beberapa kilometer bawah tanah dan terpaksa naik ke permukaan. Di bumi, mud volcano memiliki peran penting bagi industri minyak. Wilayah ini menunjukkan prediksi mengenai keberadaan minyak bumi.
“Jika kehidupan benar-benar ada di bagiah bawah permukaan, maka keberadaan air dan materi lain yang terkandung di lumpur akan terangkat ke atas tanah sehingga setidaknya proses ini dapat diteliti kembali,” kata Kenneth Tanaka, ilmuwan dari Astrogeology Science Center of the US Geological Survey.
“Kami percaya bahwa Acidalia merupakan tempat yang tepat bagi kehidupan karena memiliki sumber air yang berlimpah,” kata Oehler.
“Ini merupakan salah satu tempat terbaik untuk mencari kehidupan yang mungkin berkembang di Mars.”kompas