5 Mei, Internet 21Mbps Hadir untuk Pengguna

PT Indosat Tbk dengan menggandeng produsen perangkat infrastruktur telekomunikasi Ericsson meresmikan secara komersial akses internet HSPA+ hingga 42Mbps download dan 11Mbps upload.

Layanan tersebut merupakan layanan kedua di dunia setelah Telstra, operator asal Australia. Di Asia sendiri, Indosat merupakan operator pertama yang menggelar layanan berbasis teknologi tersebut.

“Sementara ini, akses internet wireless broadband HSPA+ ini baru bisa dinikmati di sekitar Jakarta Pusat,” kata Group Head Brand Marketing Indosat Teguh Prasetya di Jakarta, Senin 26 April 2010.

Layanan baru meliputi kantor pusat Indosat, kawasan Monas, Thamrin, JHCC, Menteng, Gambir, Kwitang, Petamburan, Cikini, Cideng, Tanah Abang, Roxy, dan Tomang.

“Yang diutamakan saat ini adalah BTS-BTS node B yang berada di kota-kota besar dan yang permintaannya besar,” kata Teguh. “Perlahan-lahan layanan akan kami kembangkan ke pinggir kota dan luar kota, seperti Surabaya, dan beberapa kota lainnya. Totalnya, ada 90 kota yang akan dijangkau oleh BTS node B Indosat,” ujarnya.

Sayangnya, kata Teguh, akses internet cepat ini belum bisa dinikmati secara ritel.

Layanan untuk ritel baru diluncurkan dengan menggelar paket bundling modem dan IM2 Max pada pameran ICT di JHCC pada 5-7 Mei 2010.

“Itu pun dengan device (ZTE) yang support uplink 21Mbps,” kata Teguh. “Yang support 42 Mbps baru beredar sekitar akhir kuartal kedua tahun ini, atau sekitar bulan Juni. Sementara, kami menyasar segmen korporat dulu,” tuturnya.

Seputar harga paket bundling tersebut, Teguh belum bisa memastikan. “Harganya belum tahu. Tetapi, kalau dibeli secara terpisah di pasar, USB dongle (modem) yang support Internet wireless broadband 21Mbps dibanderol sekitar US$ 100, sementara paket IM2 Max, kalau tidak berubah, paket langganannya sekitar Rp 900 ribuan per bulan,” katanya.vivanews

 
Informasi-Informasi Saja Copyright © 2009 - 2013, Designed by Bie Themes