Marinir AS memimpin 15.000 tentara AS, Afghanistan dan NATO di provinsi Helmand dalam tindakan yang dikatakan akan menjadi serangan terbesar anti-Taliban dalam perang terhadap gerilyawan itu, yang sekarang dalam tahunnya yang kesembilan.
Para komandan militer NATO dan Afghanistan mengatakan tentara gabungan itu menemui perlawanan dari pejuang Taliban di distrik Marjah dan bahwa gerilyawan yang melarikan diri telah menyebari wilayah yang luas dengan bom-bom rakitan.
Dalam undangan yang di-email-kan ke AFP, "Keemiran Islam Afghanistan -- sebagaimana Taliban menyebut dirinya pada masa pemerintahannya 1996-2001 -- telah mengundang "semua outlet media massa independen di dunia untuk mengirim wartawan mereka ke Marjah".
Para wartawan yang menerima akan "melihat situasi dengan mata mereka sendiri dan menyampaikan kenyataan itu pada masyarakat dunia", kata email tersebut.
"Kunjungan itu akan melukiskan kenyataan dasarnya dan akan menunjukkan siapa yang memiliki kekuasaan di daerah ini, bagaimana kenyataannya dan siapa yang mengontrol daerah Marjah yang luas."
Undangan itu tiba ketika Kementerian Pertahanan Afghanistan mengundang 24 wartawan di ibukota provinsi Helmand, Lashkar Gah, dengan janji untuk membawa mereka dengan helikopter ke Marjah dalam beberapa hari yang akan datang.
Tujuan yang dinyatakan dari serangan di Marjah adalah untuk menegakkan kembali kedaulatan pemerintah Afghanistan, diikuti dengan pelayanan sipil dan keamanan.
Lembah sungai Helmand tengah adalah sumber dari sebagian besar opium dunia, yang menghasilkan sebanyak tiga miliar dolar satu tahun yang membantu membiayai dan mempersenjatai gerilyawan. (S008/K004)