"Setelah mobil dinas, sekarang naik gaji, kelihatannya pemerintah sengaja memancing-mancing kemarahan rakyat," ujar pengamat politik UI, Maswadi Rauf, saat berbincang-bincang melalui telepon, Kamis (28/1/2010) malam.
Menurut Maswadi, permasalahan kenaikan gaji pejabat sebaiknya tidak dilihat dari pantas atau tidaknya. Melainkan dengan didasarkan pada ekonomi kerakyatan.
"Naik gaji layak, tapi ini di tengah penderitaan rakyat. Sebagian besar rakyat kan ekonominya masih compang-camping, banyak pengangguran dan rakyat miskin," tuturnya.
Dikatakan Maswadi, jika memang kenaikan gaji pejabat benar-benar terealisasi, hal ini menjadi bukti kurangnya kepekaan pemerintah terhadap rakyat. "Menyakitkan bagi rakyat, rakyat yang paling menderita. Ini menunjukkan ketidakpekaan pemerintah," terang dia.
Terhadap permasalahan ini, Maswadi meminta SBY sebagai presiden harus bertindak. SBY, tegas Maswadi, tidak bisa diam saja dan mengaku tidak tahu seperti pada permasalahan mobil dinas pejabat yang dinilai terlampau mewah beberapa waktu lalu.
"Banyak kritikan terhadap kinerja pemerintah, korupsi belum terpecahkan. Seharusnya SBY bertindak, tidak bisa diam saja, karena tanggung jawab ada di pemimpin," tegasnya.
"Pemerintah cobalah ilmu pakewuh kepada rakyat," imbuhnya. (detik)