Di kliniknya di Ohio, AS, Cynthia Lief Ruberg, menerima tak sedikit keluhan wanita tentang orgasme. Ahli terapi seksual itu mendengarkan keluh kesah pasien wanitanya tentang betapa sulitnya mereka orgasme.
Cynthia menyodorkan 20 jalan keluar. Dia membaginya dalam dua bagian: persoalan psikologi dan fisik. Dengan mengatasi persoalan psikologi dan fisik, dia meyakini wanita akan terbantu menuju puncak orgasme.
Dari sisi psikologis, Cynthia menawarkan sembilan langkah bagi wanita untuk mencapai impiannya itu. Apa saja?
Antisipasi hubungan seksual
Banyak wanita yang berpendapat bahwa jika mereka meluangkan waktu berfantasi tentang ML yang akan dijalani, mereka akan menggunakan pikiran, berimajinasi untuk menyiapkan diri, baik secara fisik maupun emosional.
Berfantasi juga akan membantu wanita mengidentifikasi apa yang membuat mereka berada dalam lingkungan itu. Bisa saja membayangkan romantisme, cerita-cerita erotis, lagu-lagu tentang cinta, video, dsb. Mereka menggunakan alat-alat itu untuk mengantisipasi ML.
Proses ini bisalah disebut sebagai pemanasan. Dan, sebagai pemanasan, dia bisa membantu dan menggiring wanita mencapai orgasme dengan lebih mudah.
Rileks
Kebanyakan wanita membutuhkan transisi dalam upaya membuka pikiran menerima kesenangan seksual. Ini terjadi karena ketegangan emosi negatif bisa mengganggu respon seksual.
Karena itu, bersikap rileks akan membantu wanita mencapai orgasme lebih mudah. Bisa saja dengan mendengar musik, mandi air hangat, membaca buku, atau melakukan apa saja untuk mendapatkan suasana santai.
Hilangkan gangguan
Wanita sering menghadapi situasi seperti ini: pikiran dijejali dengan gangguan semisal daftar pekerjaan yang harus dilakukan, khawatir tentang privasi mereka, terlalu banyak cahaya di ruangan, terlalu berisik, dan sejumlah hal lainnya.
Mengidentifikasi situasi yang menghadirkan persoalan dan mengatasinya sebelum melakukan ML bisa membantu wanita fokus pada tubuh dan perasaannya. Dengan begitu, orgasme lebih mudah dicapai. Ingat, gangguan apapun bisa saja menyabotase konsentrasi seksual yang dibutuhkan kebanyakan wanita mencapai orgasme.
Hilangkan amarah
ML dengan landak? Tentu tidak mungkin. Tapi, itulah perumpamaan yang dirasakan kebanyakan wanita ketika mereka marah kepada pasangan mereka. Amarah menghadirkan jarak di antara orang-orang, apalagi pasangan.
Wanita dituntut berupaya menghilangkan rasa marah dan kecewanya. Dengan begitu, mereka bisa merasakan adanya keintiman dengan pasangan mereka. Kebanyakan wanita memerlukan hubungan di hatinya sebelum mereka benar-benar bisa terkoneksi dengan alat kelamin mereka.
Nyamanlah dengan Tubuh
Belajar mengapresiasi tubuh dan menerima hal-hal yang tidak sempurna adalah kunci respon seksual yang baik. Tak perlu terobsesi dengan tidak sempurnanya bentuk tubuh. Terobsesi dengan tampilan, rasa, bau, atau selera tubuh dan semacamnya, bisa menyabotase respon seksual dan tentu saja mengganggu orgasme. Yang jelas, hal itu bisa saja mengganggu gairah seksual.
Artinya, pikiran jangan sampai menghalangi respon tubuh. Perlu diingat bahwa kebanyakan pria lebih terangsang karena ketertarikan terhadap pasangannya ketimbang terhadap tubuh yang sempurna.
Fokus erotis
Wanita perlu membawa pikirannya dalam suasana erotis sehingga pikiran bisa meningkatkan gairah fisik. Ini bisa dilakukan dengan mengikuti apa yang disebut dengan pikiran mata, yakni apa yang dilakukan pasangan secara fisik.
Bisa jadi, ini memerlukan gambaran erotis, adegan romantis, atau fantasi secara bergiliran. Mungkin, yang terbaik adalah saling berpandangan satu sama lainnya. Tapi, ini tidaklah mudah. Soalnya, kebanyakan wanita merasa perlu untuk menutup matanya agar bisa fokus demi mencapai orgasme.
Konsentrasi
Sebagai bangunan gairah, kebanyakan wanita merasa perlu konsentrasi pada sejumlah perasaan menyenangkan (terutama pada bagian klitoris atau vagina) dan meningkatkan semangat mereka.
Konsentrasi, yang biasanya tak termasuk respon verbal, adalah bagian dari fokus erotis yang dibutuhkan bagi banyak wanita untuk mencapai orgasme.
Keluar dari perangkap
Banyak orang, wanita atau laki-laki, dengan keliru menganggap bahwa jalan menuju orgasme hanya melalui ML menggunakan medium vagina. Cara lain mencapai orgasme seperti stimulasi klitoris (baik menggunakan tangan ataupun oral), tak termasuk. Karena, menurut mereka, orgasme seperti ini dianggap lebih rendah dari orgasme vagina.
Keyakinan keliru ini menyebabkan masih banyak wanita moderen saat ini bahwa mereka melakukan kesalahan, abnormal, atau inferior karena tak mencapai orgasme dengan cara sebenarnya. Ingat, orgasme paling efektif dengan stimulasi klitoris, bukan rangsangan vagina saja.
Siapkan waktu bermain
Orang sering meninggalkan percintaan larut malam, saat tubuh hanya perlu tidur. Jika seseorang akan bercinta (tanpa perlu foreplay), proteksi waktu itu dan jangan menunggu untuk percintaan spontan, mereka akan menikmati seks lebih baik. Ini penting bagi wanita karena lebih gampang mencapai orgasme saat merasa masih bertenaga ketimbang saat lelah dan letih. [inilah]