Departemen Luar Negeri Australia meningkatkan level travel warning untuk Indonesia. Sebab, ada kemungkinan serangan teror di Indonesia, termasuk di Pulau Bali.
"Teroris diketahui telah dan terus berencana menyerang lokasi berkumpulnya orang asing di Indonesia, seperti kelab malam, bar, restoran, hotel, dan bandara," demikian isi peringatan yang dikeluarkan Departemen Luar Negeri Australia, seperti dimuat laman Sydney Morning Herald, Rabu 20 Januari 2010.
"Analis mengatakan tempat-tempat yang sama masih jadi target teror."
Peringatan dikeluarkan pasca maskapai Garuda Indonesia mengumumkan diskon khusus paket wisata ke Pulau Bali.
Peringatan serupa juga dikeluarkan pemerintah Australia awal tahun 2010. Pemerintah Australia yang menganjurkan warganya untuk mempertimbangkan kunjungannya ke pulau Bali di masa liburan Natal dan tahun baru 2010.
Seperti dimuat laman News.com.au, Sabtu 2 Januari 2010, imbauan itu dikeluarkan dengan alasan adanya dugaan ancaman teror selama masa tahun baru.
Departemen Luar Negeri Australia juga memposting peringatan tersebut di laman soal pariwisata Australia, SmartTraveller.
"Kami mengimbau Anda mempertimbangkan rencana perjalanan ke Indonesia, termasuk Bali saat ini karana adanya potensi teror," kata imbauan di laman SmarTraveller.
"Ada potensi ancaman teroris di Jakarta dan wilayah lain di Indonesia, termasuk Bali."
Sebelumnyam, tiga warga Australia menjadi korban dalam peristiwa pemboman Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz Carlton Juli lalu.
Warga negara Australia juga menjadi korban terbanyak dalam peristiwa Bom Bali.
• VIVAnews