"Konspirasi Kemakmuran" ala Vicky Prasetyo

Kontroversi Hati dan Konspirasi Kemakmuran ala Vicky Prasetyo
Beberapa hari ini begitu hebohnya berita di infotainment maupun di social media. Vicky Prasetyo yang gaya bicara dianggap sok intelek tapi sebenarnya tidak jelas artinya.

Dikutip dari okezone[11/09/13] bahwa Vicky juga melontarkan kosakata baru yang sebelumnya tidak pernah disebutkan orang. Baik dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) atau bahasa gaul yang biasa dipakai sehari-hari. Antara lain kata "kontroversi hati", "statusiasi kemakmuran", atau bahasa Inggris yang salah seperti "twenty nine my age". Ketika Orang melihat di Televisi saat diwawancarai, Banyak orang awalnya tidak sadar perkataan Vicky yang dia katakan di acara pertunangannya dengan Zaskia "Gotik".

Ternyata, gaya sok intelek itu tidak hanya disampaikan ketika wawancara bersama Zaskia saja. Video terbaru yang baru muncul memperlihatkan ketika Vicky Prasetyo sedang kampanye dalam pemilihan lurah pun menjadi bahan tertawaan. Bahasa Inggris dia pakai seenaknya tanpa menghiraukan grammar. Dan itu disampaikan didepan orang banyak. Gaya bicara Vicky itupun langsung menjadi tren. Foto-foto lucu yang diambil dari perkataan Vicky juga banyak bermunculan.

Ada juga penjelasan ngawur dan lengkap dengan contoh kalimat yang diambil dari ucapan Vicky seperti di bawah ini:

Kontroversi Hati
Arti: Sebuah gejolak dalam hati yang bertentangan, menggambarkan kebimbangan.

Konspirasi Kemakmuran
Arti: Sebuah kondisi di mana kemakmuran menjadi sebuah hal yang hakiki dan sangat diperlukan.

Harmonisisasi
Arti: Proses menuju harmonisasi

Mempertakut
Arti: Membuat jadi lebih takut

Statusisasi Kemakmuran
Arti: Proses penentuan status kemakmuran

Labil Ekonomi
Arti: Suatu kondisi dimana kondisi ekonomi seseorang sedang tidak stabil.

Kudeta 
Arti: Sebuah tindakan pembalikan kekuasaan terhadap seseorang yang berwenang dengan cara ilegal dan sering kali bersifat brutal, inkonstitusional berupa "penggambilalihan kekuasaan", "penggulingan kekuasaan" sebuah pemerintahan negara dengan menyerang (strategis, taktis, politis) legitimasi pemerintahan kemudian bermaksud untuk menerima penyerahan kekuasaan dari pemerintahan yang digulingkan.
(Foto: ist)[sumber]

 
Informasi-Informasi Saja Copyright © 2009 - 2013, Designed by Bie Themes