Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI
Jakarta I Made Karmayoga mengatakan, moratorium pengangkatan PNS yang
berlangsung selama dua tahun yakni 2011-2012 telah dicabut. Tes untuk
menjadi pegawai DKI kini dibagi menjadi dua, yaitu tes umum dan tes
pengangkatan pegawai honorer.
“Untuk alokasi formasi CPNS umum, akan ada sebanyak 1.515 orang yang diterima,” kata Made, di Jakarta, Minggu (25/8/2013).
Pihak Pemprov DKI mengusulkan kepada
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
(Kemenpan-RB) untuk mengalokasikan 20 persen untuk tenaga pendidik, 35
persen untuk tenaga kesehatan, dan 45 persen untuk tenaga teknis (tata
kota, planologi, arsitektur), dan umum (sosial, politik, budaya). Tenaga
pendidik akan dikhususkan untuk menjadi tenaga pengajar siswa sekolah
dasar (SD).
Karmayoga menjelaskan, Pemprov DKI
membuka peluang kerja lebih banyak untuk bidang kesehatan dan pendidikan
karena DKI memang kekurangan tenaga di bidang itu. Apalagi, saat ini
Pemprov DKI mengedepankan program Kartu Jakarta Sehat (KJS) dan Kartu
Jakarta Pintar (KJP).
Selain itu, bidang pendidikan dan medis akan mendapatkan bantuan tenaga honorer (K2) dan pegawai tidak tetap (PTT).
Untuk pengangkatan PTT dan tenaga
honorer, tes akan dilaksanakan seusai pelaksanaan tes CPNS untuk umum,
yaitu pada Oktober mendatang.
Saat ini, di lingkungan Pemprov DKI masih
ada 18.000 tenaga honorer dan 5.900 guru bantu. Adapun PTT tenaga medis
saat ini berjumlah 2.500 pegawai.
“Formasi ini hanya usulan kita, tapi yang
dialokasikan berapa kita tidak tahu. Tapi, tahun ini intinya kita dapat
1.515 orang,” ujarnya.
Pendaftaran CPNS DKI 2013 akan dibuka
pada 1-20 September melalui sistem online. Setelah melakukan pendaftaran
online, peserta akan mengikuti tes pada 29 September mendatang dan
selanjutnya mengikuti proses sesuai dengan ketentuan Kemenpan-RB.