Tsunami lantaran gempa berkekuatan 8,9 itu merusakkan reaktor nuklir Jepang. Butuh waktu lama untuk memperbaiki pembangkit energi itu. Berangkat dari situlah, diprediksi, Jepang bakal merogoh kocek lebih dalam untuk kebutuhan energinya itu. Gempa bumi yang ujung-ujungnya menggelembungkan jumlah duit untuk pembelian energi sejatinya bukan hal baru di Negeri Matahari Terbit ini. Pada 2007, Perusahaan Listrik Tokyo harus kehilangan waktu dan dana gara-gara gempa bumi yang merusakkan tujuh reaktor nuklir di Kashiwazaki. Baru pada 2009, reaktor itu bisa beroperasi normal.
Selain itu, Jepang tampaknya harus membayar mahal kalau reaktor di Fukushima yang rusak parah pada gempa kali ini juga menimbulkan kebocoran.kompas