Penurunan harga kontrak emas internasional berdampak pada harga emas dalam negeri. Dalam satu dua minggu kemarin, beberapa pedagang dalam negeri mengalami penurunan omset sebanyak 20 persen."Untuk hari ini dan besok, karena tanggal merah dan hari Minggu jadi kita pakai harga Jumat kemarin. Tetapi selama satu dua minggu terakhir memang ada penurunan harga per gramnya sekira Rp5.000," ujar Domi pedagang Toko Emas Mujur kepada okezone, di Pasar Cikini, Jakarta, Sabtu (10/7/2010).
Menurutnya, pada minggu terakhir, harga emas putih berkadar 75 persen per gramnya mengalami penurunan dari Rp275 ribu menjadi Rp270 ribu. Untuk emas kuning berkadar 75 persen juga mengalami penurunan per gramnya dari Rp270 ribu menjadi Rp265 ribu.
Apalagi dalam beberapa minggu terakhir juga bertepatan dengan musim liburan sekolah, maka penurunan harganya juga cukup signifikan. Dalam satu dua hari bisa turun sekitar Rp1.500 per gramnya. "Memang sih harganya fluktuatif kadang naik dan turun. Tapi diakui, omset kita menjadi turun sekitar 20 persen," keluhnya.
Seperti diketahui, harga kontrak emas internasional kembali melemah selama tiga pekan berturut-turut, akibat spekulasi akan terjadi penguatan euro yang bakal memicu penurunan permintaan terhadap komoditas tersebut. Pelemahan harga logam mulia ini, menjadi investasi alternatif bagi sejumlah investor.
Harga kontrak emas untuk pengiriman Agustus turun USD2,80, atau 0,2 persen menjadi USD1.196,10 di Comex, New York. Emas telah turun satu persen dalam seminggu terakhir, memangkas penguatannya tahun ini menjadi 9,1 persen.
Emas telah gagal ditutup di atas harga USD1.200 pekan ini, sinyal bagi beberapa pedagang bahwa harga emas siap turun lebih lanjut.
Sementara itu, harga perak untuk pengiriman September turun 12,8 sen dolar Amerika, atau 0,7 persen USD17,872 per ons di Comex. Kontrak platinum untuk pengiriman Oktober turun USD10, atau 0,7 persen menjadi USD1.516,40 per ons di New York Mercantile Exchange.okezone
