Topan "Agatha" Mengamuk, Sedikitnya 83 Tewas

Sejumlah negara di Amerika Tengah kalang kabut akibat amukan badai tropis, Minggu 31 Mei 2010 waktu setempat. Bernama Agatha, badai itu telah menewaskan 83 orang dan kemungkinan jumlah korban bisa bertambah karena proses pembersihan puing-puing bangunan dan evakuasi masih berlangsung.

Badai tropis yang ditandai dengan hujan lebat itu melanda sebagian selatan Meksiko, Guatemala, Honduras, El Salvador, dan Nikaragua. Untuk saat ini korban tewas terbanyak berada di Guatemala, 73 orang.

Presiden El Salvador, Mauricio Funes, memperingatkan bahwa bahaya yang ditebar Agatha masih belum berakhir. Di El Salvador sendiri, sedikitnya sembilan orang tewas akibat bencana itu. Di Honduras, sedikitnya satu orang tewas.

"Meski topan tampaknya mereda, situasi di penjuru negeri masih kritis," kata Funes.

Pusat Data Angin Topan Amerika Serikat di Miami sudah mewanti-wanti bahwa badai Agatha membawa hujan dengan curah sekitar 25 hingga 50 cm di kawasan tenggara Meksiko, Guatemala, dan sebagian El Salvador.

Pada Minggu sore waktu setempat, 75.000 warga di Guatemala telah dievakuasi ke tempat penampungan sementara. Namun, para warga kembali teringat pada Topan Mitch 1998, yang saat itu melanda Amerika Tengah selama berhari-hari. Selain menyebabkan banjir dan tanah longsor, Mitch membunuh hampir 11.000 jiwa dan lebih dari 8.000 hilang.

Presiden Guatemala, Alvaro Colom, bahkan sudah mengungkapkan bahwa sebagian negaranya dilanda hujan dengan tingkat curah 10,8 cm selama 12 jam. Maka, selain Guatemala, El Salvador dan Honduras telah mencanangkan gawat darurat di sejumlah wilayah masing-masing untuk memprioritaskan pemberian bantuan logistik.vivanews

 
Informasi-Informasi Saja Copyright © 2009 - 2013, Designed by Bie Themes