IBM Perkenalkan Tivoli Industry Solution

Hari ini IBM meluncurkan solusi baru pengelolaan layanan terintegrasi yang diperuntukkan bagi berbagai bidang industri.

Bersamaan dengan acara PULSE Indonesia 2010 yang digelar di Hotel Grand Hyatt, Selasa 4 April 2010, IBM memperkenalkan Tivoli Industry Solution, sebuah perangkat lunak pendukung bisnis yang mampu memantau aset-aset maupun informasi dari sebuah proses bisnis yang tengah dialami oleh sebuah perusahaan.

Aset-aset yang dipantau bisa berupa aset fisik maupun digital, seperti kondisi fasilitas bangunan, saluran air, perlengkapan kantor, kondisi infrastruktur TI, kondisi fisik jaringan, dan lain sebagainya.

"Kini dunia semakin terinstrumentasi dan terukur. Bertambahnya data fisik dan digital menciptakan peluang bagi organisasi bisnis untuk mengintegrasikan data-data tersebut dan mengendalikannya untuk kebutuhan mereka," ujar Kustiawan Kusumo, Country Manager Software Group IBM Indonesia.

Menurut Kusumo, solusi IBM ini bisa diterapkan di segala bidang, namun saat ini lebih banyak digunakan oleh berbagai perusahaan di bidang perbankan, telekomunikasi, atau industri manufaktur.

Sebuah perusahaan migas, misalnya bisa memanfaatkan solusi ini untuk mendapatkan data-data mengenai status temperatur, tekanan, level di sebuah tanki atau pipa, untuk kemudian dikombinasikan dengan data lainnya, untuk membantu seorang insinyur mengambil sebuah keputusan dalam sebuah proses bisnis.

"Bila sebuah perusahaan semakin berkembang, resiko terhadap aset yang dimilikinya semakin tinggi. Ia harus dikelola lebih baik dengan biaya yang lebih murah. Dan itu biasanya tak bisa ditangani hanya oleh manusia," kata Kusumo.

Menurut Kusumo, Tivoli bisa mengintegrasikan berbagai instrumen pencatat, pengukur, dan sistem pemantauan lain seperti Radio-Frequency Identification (RFID), supervisory control and data acquisition (SCADA), dengan berbagai data proses lainnya.

Solusi semacam ini, juga bisa diterapkan untuk berbagai aplikasi, seperti misalnya untuk membuat semacam Situation Room yang saat ini telah dikembangkan di Bina Graha, memantau kepadatan jaringan pada sebuah Base Station Center milik operator telekomunikasi, membangun Smart building atau bahkan Smart City, yang di dalamnya menggunakan teknologi yang serba terotomatisasi.

Menurut Mitchell Young, Director Tivoli Software Group IBM Asia Pacific, pilar-pilar dari Tivoli meliputi keamanan, otomatisasi, pengelolaan asset, serta penyimpanan. "Selain menyediakan solusi ini di sisi client, kami juga menyediakannya di cloud (web-based app), sebagai Software as a Service," kata Mitchell.

Dengan demikian, sebuah smart building mampu memonitor dan merespon segala kondisi yang terjadi, seperti misalnya menganalisa panas, mengendalikan pendingin ruangan, mengidentifikasi kebocoran keamanan, pemeliharaan peralatan secara proaktif, mencegah kebakaran, dan lain sebagainya.

Kusumo menjelaskan, saat ini IBM tengah mengembangkan sebuah Smart City menggunakan solusi miliknya. Namun ia enggan menjelaskan proyek itu lebih detil. "Nanti akan kita share dalam waktu dekat."vivanews

 
Informasi-Informasi Saja Copyright © 2009 - 2013, Designed by Bie Themes