
Para model pun berjalan di atas es warna biru yang telah ditata dalam gedung, Paris' Grand Palais, pagelaran pun tampak sangat menakjubkan. Gedung dihias dengan thermal putih raksasa setinggi 80 kaki sebagai atapnya.
Untuk membuat nuansa seperti di kutub utara, Chanel memperkerjakan 30 pekerja untuk membawa 30 ton es. Pagelaran busana ini dilakukan sebagai kampanye menghentikan pemanasan global dan menunjukkan bahwa industri fashion juga harus ramah lingkungan. Hal itu ditunjukkan dengan busana bulu yang dipakai para model, berasal dari bulu tiruan.
"Pemanasan global adalah isu yang sangat penting. Kalangan fashion harus terlibat untuk menghentikannya," kata Karl Lagerfeld, sepeti VIVAnews kutip dari Fashion Wire Daily.
Dalam pagelaran tersebut, bagian bawah jins yang digunakan Karl tampak basah kuyup karena berjalan di atas es. Hal itu sebagai simbol bahwa gunung es di kutub mulai mencair. Hampir setiap model setiap model mengenakan busana dengan elemen bulu.
Pagelaran dibuka dengan dua model, Freja Beha dan Abbey Lee, yang berpakaian seperti pengembara Siberia. Kedua model itu akan menjadi model utama untuk promosi koleksi Chanel selanjutnya. Diperagakan juga syal bentuk rubah yang dipadukan dengan busana wol Chanel klasik warna beige dan sepatu coklat, serta tas tangan dengan logo CC. Syal bulu dan tas kulit tampak seperti asli padahal semua terbuat dari bahan imitasi.
"Semuanya imitasi, hingga bagian terkecil dari bulu juga imitasi. Hari ini merupakan saat yang tepat untuk memakainya," ujar Karl.• VIVAnews