Ibu Tara, Ning mengaku baru tahu belakangan adanya kejadian pelecehan seksual. Awalnya, Tara hanya sekedar menentang,
"Dia jadi suka melawan saya. Alasannya, dia sudah 18 tahun. Kata dia, pakai pengacarapun saya kalah," kata Ning kepada VIVAnews, Minggu 14 Februari 2010.
Setelah pemberontakan sang putri, Ning berusaha keras membawa pulang anaknya dan memutuskan hubungan dengan pihak Anand Krishna.
Ning, yang juga pengikut Anand Krishna, mengaku tahu anaknya dekat dengan Anand. "Tetapi saya tidak tahu anak saya masuk kamar," kata dia.
Dia baru tahu kejadian dugaan pelecehan seksual itu dari Tara setelah sadar dari pengaruh cuci otak.
"Saya sangat sakit hati, dan saya tidak menyangka. Saya merasa ditipu habis-habisan. Saya merasa berdosa karena sebagai ibu saya membawa anak saya ke sana [perguruan Anand Krishna]," kata dia dengan bercucuran air mata.
Ning mengaku alasannya menyebarkan apa yang dialami putrinya dengan alasan jangan sampai ada korban lainnya.
"Iya kalau punya keluarga yang mendukung dan punya uang untuk mengobati anaknya. Kalau tidak bagaimana?," kata dia.
Ning juga tak mau dia seperti korban-korban lain, termasuk yang diduga korban Anand Krishna, yang memilih diam dengan segala macam alasan, misalnya takut aib.
"Dulu saya pernah mendengar ada yang keluar karena isu seks di sana. Saya menyesal kenapa mereka tidak mau maju saat itu. Kalau maju, anak saya tidak mungkin seperti ini," kata dia.
"Kalau saya tidak maju sekarang, nanti ada orang tua yang akan menyalahkan saya kenapa tidak maju dan saya merasa bersalah juga. Saya di sini mempertaruhkan nama baik saya dan nama baik anak saya. Saya tidak mungkin melakukan fitnah," lanjut Ning.
Dia berharap dengan laporannya, Anand Krishna menjadi jera. "Harapan saya sanggar Ashram ditutup karena ini hanya digunakan sebagai kedok. Mereka juga membangun sekolah di beberapa tempat. Bagaimana kalau mereka membangun perguruan dan mencuci otak murid-muridnya,?" lanjut dia.
Anand Krishna dilaporkan ke Komisi Nasional (Komnas) Perempuan pada Jumat 12 Februari 2010. Para korban juga berencana memperkarakan dia secara hukum.
Sebelumnya, Anand Krishna membantah tuduhan para pelapor.
"Dan tuduhan-tuduhan itu semua tidak benar. Jadi kita sedang mempelajari, dan kita sudah membantah semuanya itu," kata Anand di tempat khusus latihan yoga, Yogabarn, Desa Masa, Ubud, Gianyar, Bali.
• VIVAnews