Namun isu tersebut telah dibantah habis-habisan oleh Sri Mulyani dan pihak Istana Kepresidenan. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pun mengatakan tidak ada kesepakatan dengan pihak manapun untuk mencopot Sri Mulyani.
Pakar politik Universitas Indonesia Prof Iberamsjah menilai, seharusnya Sri Mulyani memang lengser dari jabatannya. Jika memang Presiden tidak berinisiatif memecatnya dari kabinet, maka sepatutnya Sri Mulyani yang mengundurkan diri dari kabinet.
"Memang harus dicopot. Terlalu banyak yang harus dipertanggungjawabkan. Tapi mereka tidak merasa bersalah," ujar Iberamsjah saat berbincang dengan okezone, Rabu (20/1/2010).
Keputusan Sri Mulyani untuk tetap bertahan di kabinet, lanjut dia, menunjukkan tidak adanya rasa malu di tengah opini publik yang sudah terlanjur terbentuk selama skandal Bank Century bergulir.
"Budaya malu sudah nggak ada," pungkasnya.
Seperti diketahui, muncul isu kesepakatan antara Presiden SBY dan Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie untuk mencopot Sri Mulyani. Hal itu terungkap dalam wawancara harian The Jakarta Post dengan seorang elite Partai Golkar. [okezone]