Rapor Merah, SBY Harus Reshuffle Kabinet

Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI), Boni Hargens mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk mereshuffle Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II dalam 100 hari pemerintahan SBY-Boediono. Boni, yang juga Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) itu menilai, kinerja KIB II dengan rapor merah.

”Ada yang berhasil, namun masih ada juga yang kami nilai tidak berhasil,” kata Boni, usai menjadi pembicara dalam dialog ”Merajuk Kembali Puing-puing Reformasi Menuju Indonesia Cita” di Makassar, Rabu, 20 Januai 2010.

Sejumlah nama yang disebut Boni mendapat rapor merah adalah Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara EE Mangindaan, Menkominfo Tifatul Sembiring, Menteri Perindustrian Mari Pangestu, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar, dan Menko Perekonomian Hatta Radjasa.

”Orang-orang itu yang harus dievaluasi segera dan jika memungkinkan, saya mendesak untuk segera di reshuffle,” tegasnya lagi.

Ia menambahkan, nilai rapor merah berdasar pada tiga indikator utama. Yakni kualitas kepemimpinan, kemampuan pemetaan masalah serta program-program yang strategis yang dicanangkan oleh para menteri itu. Dikatakannya, ada menteri yang menduduki jabatan yang tidak sepantasnya ia jabat.

”Menko Perekonomian misalnya, apa yang bisa dilakukan oleh Hatta Radjasa pada posisi itu,” terang Boni lagi.

Olehnya itu, Boni menegaskan, tidak ada langkah lain bagi SBY selain mereshuffle para menteri itu. Boni berharap, reshuffle kabinet bisa membawa perjalanan bangsa menjadi lebih baik.

• VIVAnews

 
Informasi-Informasi Saja Copyright © 2009 - 2013, Designed by Bie Themes