Upaya ini dilakukan Gunung Slamat untuk menggeser posisi market leader teh celup di Indonesia yang saat ini dipegang teh celup Sariwangi.
Keduabelas seri tersebut menggambarkan keindahan alam nusantara, yakni Borobudur, Danau Kelimutu, Bunaken, Tanah Toraja, Pasar Terapung, Tanah Lot, Masjid Raya Baiturrahman, Liang Kabori,Lembah Baliem, Gunung Bromo, Ngarai Sihanok, dan Danau Toba.
"Kedua belas seri itu jika dirangkai akan membentuk miniatur peta Indonesia," kata Marketing Director PT Gunung Slamat Soehartono Gunawan usai Business Strategy Workshop 2010 di Jakarta, 26 Januari 2010.
Soehartono menjelaskan, kedua belas seri itu telah didaftarkan Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI).
"Kami meluncurkan Sosro Heritage yang menampilkan kekayaan alam wisata dari 12 daerah di Indonesia. 12 seri Sosro Heritage terdiri atas tiga jenis yakni teh hitam, teh hijau, dan teh melati. Sosro Heritage menampilkan keaslian teh Indonesia yang berkualitas secara unik," katanya.
Seri nusantara tersebut termuat di bungkus teh celup kemasan seharga Rp 6 ribu per kotak ini, dan dapat dinikmati dalam bentuk tiga dimensi. Caranya, cukup mengunduh aplikasi software di situs www.qualitea.com dan dekatkan bungkus Sosro Heritage di webcame.
"Konsumen akan bisa menikmati langsung pengalaman wisata Indonesia. Dan dunia bisa lihat kekayaan Indonesia," ujar Soehartono.
Seri Tanah Lot misalnya, akan tervisualisasikan tarian Kecak khas Bali, baik itu gerakan penarinya maupun suara khas tarian.
Soehartono menjelaskan, posisi produk teh kering dalam kemasannya saat ini hanya berjarak tipis dengan kompetitornya.
"Dengan slogan, Sosro Ahlinya Teh, kami mengejar posisi nomor satu. Jika kompetitor menggenjot pemasaran lewat beriklan jor-joran, kami lebih ke below the line. Yakni, mengedukasi masyarakat tidak sekedar minum tapi juga mencintai teh," katanya.
Edukasi tersebut, kata dia, menyasar langsung ke masyarakat. Dia mencontohkan, komunitas konsumen teh di warung-warung angkringan sego kucing di Semarang dan Yogyakarta.
Sementara itu, lanjut dia, Gunung Slamat berambisi mempertegas posisi Indonesia dengan kekayaan teh terbaik. Saat ini, kata dia, Indonesia pemasok teh terbesar nomor empat setelah China, Inggris, dan Sri Lanka.
Soehartono menjelaskan, tahun 2000, Sosro Heritage pertama kali diluncurkan sebagai Sosro Premium dengan kemasan seragam yakni Batik.
Namun, lanjut dia, BPOM kemudian melarang menggunakan kata superlatif seperti premium pada merek produk. Sehingga, ujar dia, pihaknya merilis kembali dengan Sosro Heritage pada 2009.
Sosro Heritage diklaimnya sebagai satu-satunya di dunia untuk produk konsumsi dengan dukungan aplikasi tiga dimensi pada setiap gambar kotak kemasan.
Sosro Heritage sudah diekspor ke Asia Tenggara dan Timur Tengah. Konsumen di sana lebih menyukai teh hitam.
• VIVAnews