Happy Salma ikut bagian mendukung aksi solidaritas terhadap Bibit-Chandra dan Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK). Untuk itu, ia rela berpanas-panasan tanpa dibayar untuk membacakan puisi."Aku dari dulu concern sama pemberantasan korupsi, dan aku selalu nunggu acara seperti ini. Karena aku tahu cikal bakal dari pembunuhan dan kejahatan adalah korupsi," ucap Happy saat ditemui di acara konser musik 'Indonesia Sehat Lawan Korupsi' di Bundaran HI', Jakarta PUsat, Minggu (8/11/2009).
Begitu antusiasnya mendukung Bibit-Chandra, membuat pemain Teater Nyai Ontosoroh ini menganggap kasus KPK yang diibaratkan Cicak vs Buaya lebih menarik dibandingkan kisah dalam sinetron.
"Kasusnya lebih seru kayak sinetron. Aku kalau ngikutin suka pusing, selalu muncul peran baru, tapi aku optimis. Sebenarnya ini menakutkan, tapi ini awal baru, dengan acara ini semoga jadi bola besar," ungkapnya.
Bahkan, Happy meminta kepada pemimpin untuk segera menyelesaikan dugaan kriminalisasi terhadap KPK yang bermula dari kasus Bibit-Chandra.
"Aku percaya lembaga-lembaga tidak seratus persen murni, kita masih belum tahu. Bingung bertanya, kita butuh seseorang yang mengatakan tegas, itu kan namanya pemimpin," imbuhnya.
Sebelumnya, aksi solidaritas ini telah didukung oleh aksi-aksi lainnya yang diprakarsai sejumlah kalangan, termasuk mahasiswa. Mereka melakukan aksi mogok.
"Semoga dengan mahasiswa yang banyak mogok makan, ada yang terketuk dan nge-push mencari akal," harapnya.
Lantas, saat ditanya wujud kontribusi wanita kelahiran 4 Juni 1980 ini, ia hanya mencoba untuk selalu menyampaikan opini semampunya.
"Ya, aku menyampaikan opini yang aku mampu. Aku enggak mungkin demo mogok makan berminggu-minggu, Indonesia lebih besar pasak daripada tiang, produksi lebih sedikit daripada konsumsi terus pejabat publik kalau ada kesempatan, ya mereka ambil keuntungan," tuturnya.
Bagi bintang Gie ini, korupsi yang membuat negara mengalami kerugian dianggap sebagai tindakan yang mendzolimi orang lain.
"Iya menyedihkan, kalau ga mau hancur jangan melakukan korupsi. Aku bayar pajak, melakukan pekerjaan halal, tidak mengambil rejeki orang lain, Kita bekerja mengeluarkan keringat, tapi kalau diambil orang lain, aku enggak rela dong," akunya.
Lantas, mendukung cicak atau buaya?
"Cicak lah. Tapi kalau cicak berbisa, ya bisa, makanya cicak ngumpul," tandasnya. (okezone)




