“Setelah dua tahun puasa, kita kan ada
25.000 KL dan 40.000 instansi Pemda. Kalau perkiraan masing-masing
formasi 20 pelamar, ya tinggal dikalikan saja,” ujar Rizal.
Menurutnya, sistem Computer Asissted Test
(CAT) yang baru diberlakukan akan mengundang lebih banyak peminat dari
kalangan muda atau angkatan kerja baru (fresh graduate). Pasalnya,
sistem ini dapat semakin menunjukkan prinsip jujur, transparan,
akuntabel, dan bebas kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN).
“Dari nyusun soal sampai kelulusan kita juga menggandeng konsorsium dari 10 PTN,” jelas Rizal.
Rizal yakin, hal ini dapat menumbuhkan
kepercayaan masyarakat dalam penyelengaraan seleksi CPNS. Sebelum tahun
2010, lanjutnya, seleksi memang kental diwarnai KKN. Inilah yang membuat
masyarakat malas mendaftar.
“Kalau dulu, kita bicara sebelum 2010,
PTN yang bikin soal sampai scoring. Lalu hasilnya disampaikan ke Bupati.
Di sanalah dulu sering diganti-ganti,” tutur Rizal.
Penyelenggaraan seleksi CPNS tahun ini
juga melibatkan komponen masyarakat, seperti dari BPKP, ICW, dan
Ombudsman. Rizal mengatakan perbaikan dari evaluasi tahun lalu
diharapkan menjadikan seleksi lebih transparan dan persaingan di ajang
seleksi CPNS semakin bergairah.
“Semakin transparan semakin bagus.
Buktinya anak-anak muda ini semakin bergairah. UI dulu itu enggak mau
daftar. Ngapain daftar orang saya enggak bisa bayar,” ujarnya.