Sejumlah instruksi pun disampaikan Presiden Yudhoyono. "Agar langkah untuk mencari solusi dari perselisihan atau ketegangan seputar tempat ibadah bagi saudara-saudara kita jemaat HKBP segera dapat ditemukan jalan keluar yang tepat, jalan keluar yang bijak," kata SBY di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa 14 September 2010.
SBY juga berharap, para menteri terkait, Gubernur Jawa Barat, Bupati Bekasi, pemuka agama duduk bersama dengan jernih dan niat baik untuk segera menemukan jalan keluar.
"Saya berharap itu bisa tercapai dalam waktu yg tidak terlalu lama," tambah dia.
Instruksi kedua, lanjut SBY, adalah bahwa hukum benar-benar harus ditegakkan.
"Tidak ada ruang untuk melakukan kekerasan dari siapapun dengan motif apapun apalagi menyangkut masalah yang sensitif termasuk hubungan antar umat beragama di negeri kita," tambah dia.
Yudhoyono meminta kepolisian mengungkap dan memproses secara hukum kasus ini.
Selain itu, SBY mengajak warga Indonesia menjaga toleransi dan hubungan baik antar umat beragama.
"Saya berharap semua pihak untuk terus mengelola isu hubungan antar umat beragama ini dengan sebaik-baiknya. Karena ya ini masalah yg sensitif. Negara kita negara yang majemuk."
Jika ada masalah, tambah SBY, harus dicarikan solusi secara bijak. "Jadi maksud saya ada aturan tapi diperlukan lagi kearifan lokal dan cara-cara yang jernih untuk mengatasi masalah manakala masalah itu timbul."
Pemerintah, terutama pemda harus mengambil peran mengelola setiap permasalahan dengan tepat dan baik.
"Di negeri ini tidak ada masyarakat atau daerah yang tidak ada pemimpinnya. Makin ke depan makin cepat tahu makin mengerti masalah yang dihadapi oleh masyarakatnya. Tampillah dengan sangat serius untuk mengatasi masalah ini."
"Yang kedua, saya menggarisbawahi untuk mencegah tindakan kekerasan apalagi kekerasan fisik yang bisa mengancam jiwa siapapun, di masyarakat kita," lanjut dia.vivanews