Penggunaan energi matahari ini dilakukan dengan cara memasang panel-panel untuk menangkap cahaya matahari yang kemudian diolah oleh mesin reflektor. Selain dapat digunakan untuk mendinginkan, radiasi dari sinar matahari ini juga bisa digunakan untuk membuat air panas hingga mencapai 200 derajat celsius.
"Metode ini sangat ideal untuk negara-negara yang lebih banyak terpapar sinar matahari," kata seorang peneliti Dr. Tomas Núñez. Selain itu, penelitian yang dibiayai European Commission melalui Polytechnic University of Milan ini tentunya ramah lingkungan dan mengurangi penggunaan tenaga listrik yang berlebihan.tempointeraktif