Sebuah data dilansir oleh badan survei di Amerika. Di tahun 2007, 13 juta warga perempuan Amerika tercatat menikmati film porno secara online. Hal itu pun hampir sama dengan hasil survei majalah Marie Claire Australia. Dalam majalah tersebut tertulis, 17 persen pembacanya secara rutin menikmati film porno lewat internet.
Kebutuhan perempuan akan film porno tentunya berbeda dengan laki-laki. Jika film laki-laki menyukai film yang mengesankan perempuan sebagai objek pemuas nafsu, sebaliknya, perempuan lebih merasa jijik dan terganggu dengan adegan film seperti itu.
Bagi mereka, adegan seperti itu palsu dan justru menurunkan hasrat seks mereka. Seperti yang detikhot kutip dari Fox, Kamis (12/11/2009). Perempuan lebih menyukai adegan film porno yang tampak seperti asli. Seperti dua suami istri tengah merekam adegan seks mereka. Film porno seperti itu menurut ahli seks lebih membuat perempuan merasa nyaman dan tak diperlakukan hanya sebagai objek belaka.
Menurut sebuah penelitian di Universitas Amsterdam, Belanda, efek film porno pada perempuan dan laki-laki hampir sama. Dalam tubuh mereka terjadi kenaikan aliran darah, yang menimbulkan rangsangan pada organ seksnya. Masih menurut penelitian tersebut, para perempuan menikmati film porno dengan tujuan mencari tahu variasi baru dalam kehidupan seksnya. (detik)