“Tadi sekitar pukul 07.30 WIB terasa ada getaran gempa. Lampu dan komputer di rumah tampak goyang,” ujar Nur Salam, warga di Kecamatan Taman, Kota Madiun.
Hal yang sama juga dirasakan warga lainnya. “Saya waktu itu menonton televisi, juga terasa ada getaran. Lumayan lama, sekitar 30 detik,” ujar Erfan, warga di Jalan Salak Timur, Kota Madiun.
Saat dikonfirmasi, salah satu anggota tim Search And Rescue (SAR) Kabupaten Madiun, Agus Budi Wahyono, mengaku belum mendengar laporan adanya kerusakan bangunan akibat getaran gempa yang berpusat di Blitar tersebut.
“Sampai sekarang belum ada laporan. Saya sendiri tidak sempat merasakan getaran,” ujar bekas Sekretaris Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbangpolinmas) Kabupaten Madiun itu.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat pusat gempa terjadi di Kabupaten Blitar, Selasa, 17 Mei 2011, pada pukul 07.14 WIB dengan kekuatan 6,1 skala Richter.
Pusat gempa berada di 9.55 Lintang Selatan dan 112.55 Bujur Timur dengan kedalaman 25 kilometer. Getaran gempa ini dirasakan hampir di seluruh wilayah Jawa Timur dan beberapa daerah di luar Jawa Timur seperti Bali.
Pusat gempa berada di 170 kilometer tenggara Blitar, 172 km barat daya Malang, 174 kilometer barat daya Lumajang, 199 kilometer barat daya Jember, dan 738 kilometer tenggara Jakarta. BMKG menyatakan gempa ini tidak berpotensi tsunami. tempointeraktif