Tim Puslabfor tersebut, kata dia, sebagai upaya penyelidikan tindak lanjut dari peristiwa dua Kereta Api yang bertabrakan di jalur tiga stasiun Langen.
Pemeriksaan tersebut, kata Tedi, bukan hanya dari bangkai gerbang dan lokomotif Kereta Api saja, melainkan bantalan rel, rambu atau material lainnya yang dijadikan sebagai media beroperasinya angkutan massal itu.
"Penyelidikan secara ilmiah pemeriksaan terhadap material seperti rel, untuk mensinkronkan, apakah ada tindak pidana atau tidak," kata Tedi.
Selama pemeriksaan yang sudah berlangsung sejak Jumat (28/2) itu, dijelaskan Tedi belum mendapatkan data penyebab utama dalam peristiwa yang telah menewaskan tiga orang penumpang dan puluhan luka-luka. "Penyelidikan terus dilakukan sampai semua bukti mendukung, kita belum bisa menetukan, karena masih proses," katanya.
Selain melakukan pemeriksaan terhadap material dan dua bangkai lokomotif Kereta Api tersebut, kata Tedi pihaknya sudah mengamankan 10 orang saksi mata termasuk masinis dan asistennya serta operator stasiun Langen yang berjaga saat kejadian.
Sementara itu, bangkai gerbang dan lokomotif Kereta Api Kutojaya dan Mutiara Selatan sudah dievakuasi ke stasiun Kota Banjar dan Porwokerto, Sabtu pagi.
Bangkai Kereta Api tersebut sudah bersih di lokasi terjadinya tabrakan di stasiun Langen, sementara korban luka-luka masih menjalani perawatan medis di RSUD Kota Banjar.republika