Hal ini ditemukan oleh Imperva, salah satu penyedia jasa keamanan internet. Dalam aksinya hacker memuat iklan yang menjual jasa untuk membobol keberbagai situs dengan domain (dot).gov, .mil dan .edu di seluruh dunia.
Untuk memiliki situs US Army misalnya, hacker tersebut menjual jasa pembobolan dengan harga USD 499 (sekitar 4,5 juta) diikuti oleh beberapa situs penting lain seperti National Guard, dan TNI Angkatan Amerika yang dibanderol pada harga yang sama.
Sedangkan situs lainnya seperti milik pemerintah Italia dijual pada harga USD 99 dan pusat pendidikan Taiwan yang dibanderol pada USD 88.
Dikutip detikINET dari PCmag, Senin (24/1/2011), hacker tersebut tidak hanya menjual beragam situs penting, melainkan juga menjajakan data pribadi para pengguna internet. Untuk 1000 nama berserta alamat lengkap dan nomer telepon, dilepas dengan harga mulai dari USD 20.detikinet