Madurodam dapat ditempuh dengan sekali naik trem dari stasiun Den Haag CS. Kunjungan pada musim libur Desember 2009 kemarin, kala salju belum tebal dengan pengunjung relatif sepi, membuat kawasan taman berbentuk seperempat lingkaran ini dapat dinikmati dengan leluasa.
Merasa wajib berkunjung ke Madurodam, karena sudah saya jadikan salah satu setting dalam novel Epigram (Gramedia, 2006) padahal waktu novel itu ditulis belum pernah ke sana. Jadi semacam konfirmasi. Hehe.
Asal mula
Konon Madurodam berasal dari nama keluarga Belanda, Maduro. Katanya dibangun untuk mengenang George Maduro, seorang letnan kavaleri Belanda yang tewas di kamp konsentrasi Nazi Jerman pada 9 Februari 1945. George sendiri lahir di Willemstand, sebuah kota di pulau Curacao, koloni Belanda di Amerika Latin. Sebelum Perang Dunia II, George adalah mahasiswa Hukum Universiteit Leiden. Ketika Nazi Jerman menyerbut Belanda pada PD II, George bergabung dengan tentara kerajaan Belanda. Madurodam, yang arti harfiahnya bendungan Maduro, dibangun oleh orangtua George dengan dua tujuan yaitu sebagai yayasan amal dan sebagai monumen perang. Madurodam pertama kali dibuka pada 2 Juli 1952.
Uniknya, Madurodam dianggap sebagai kota mini, jadi mempunyai walikota. Orang pertama yang menjadi walikotanya adalah Putri Beatrix yang terus jadi walikota Madurodam hingga dilantik menjadi Ratu Belanda pada 1980. Sejak itu, walikoa Madurodam dipilih setiap tahun dari murid 22 SMP di seantero Den Haag. Tugas walikota Madurodam adalah meresmikan pameran dan membuka miniatur baru.
Koleksi
Madurodam dibagi ke dalam empat zona, yang kurang lebih mewakili kondisi Belanda. Zona pusat berisikan berbagai miniatur bangunan yang terkenal di seantero negeri Belanda, seperti katedral, museum, kampus, apartemen, istana, balai kota, pasar keju, kanal dan bangunan antik lainnya. Zona tempat hiburan diisi miniatur Efteling, semacam Dufan di Jakarta dan miniatur kebun binatang Blijdorp. Zona pertanian, area yang semula terendam air lalu ditimbun (polder). Di sini terdapat windmolen mini, area pertanian, peternakan. zona tempat hiburan. Zona industri dan pelabuhan, berisikan miniatur model jalan raya yang dipenuhi dengan 4.542 miniatur mobil, rel kereta api dan 13 miniatur kereta api serta 5 trem, lengkap dengan miniatur stasiun. Miniatur laut dan pelabuhan laut dilengkapi dengan 40 miniatur kapal lalut berbagai jenis seperti tanker, kapal barang, dll. Juga terdapat miniatur bandara Schiphol dilengkapi model 15 pesawat terbang. Di zona ini juga terdapat berbagai miniatur pabrik.
Di setiap bangunan mini yang berjumlah 1.100 model dilengkapi dengan 5.236 pohon mini, dengan 66.000 model manusia mini, jadi replika atau diorama dari kondisi asli lingkungan sebenarnya. Setiap model bangunan, baik yang antik maupun baru, dibuat lengkap dengan detilnya dengan persis. Untuk pengunjung disediakan jalan setapak mengelilingi setiap komplek miniatur. Diantara bangunan miniatur, terdapat menara dengan tinggi 4,48 meter, yaitu menara katedral kota Utrecht, menara tertinggi di Belanda. Aslinya, tinggi menara itu adalah 112 meter. Konon menara aslinya dibangun selama 61 tahun, baru selesai pada 1382.
Negeri Belanda yang memang jauh lebih kecil di banding Indonesia, malah lebih kecil dari luas provinsi Sumatera Barat, membangun taman mini yang memang benar-benar mini. (MJ)kompasiana