Menurut penjelasan Prof drg Melanie Djamil, pakar kesehatan gigi dan mulut dari Universitas Trisakti Jakarta, tingkat keasaman saliva (ludah) akan menurun saat kita makan. "Ketika makan, pH akan turun dari yang normalnya 6,8 menjadi 4. Namun, secara perlahan-lahan, pH-nya akan naik kembali dalam waktu sekitar 20 menit," paparnya.
Itu sebabnya, jika kita terburu-buru menyikat gigi setelah makan, maka struktur saliva akan rusak. Padahal, saliva ini memiliki fungsi sebagai penyeimbang dan membantu proses pencernaan. Untuk menetralkan kadar keasaman mulut, drg Melanie menyarankan agar kita berkumur dengan air putih setelah makan. Berkumur dengan air putih setelah makan, khususnya makanan manis dan asam, juga disarankan untuk mengurangi jumlah bakteri di dalam mulut.
Sebenarnya penyebab napas berbau pada makanan adalah makanan yang menghasilkan uap minyak dengan bau khas yang kuat, misalnya bawang merah dan bawang putih. Ada juga sayuran dan rempah yang bisa menyebabkan napas berbau busuk. Setelah makanan tersebut dicerna, uap makanan itu diserap dan ikut dengan peredaran darah dan dibawa ke paru-paru. Di sini gas itu ikut diembuskan bersama napas.kompas