Sekitar pukul 17.00 WIB, Faizah masih terlihat mondar-mandir di halaman rumah dan ambil wudhu untuk shalat maghrib. Namun, mendadak listrik padam. Sekitar pukul 20.30 WIB saat listrik menyala, Faizah raib. “Hingga kini tak diketahui keberadaannya,” ujar KH Baharudin, paman korban yang juga tokoh masyarakat, Kamis (16/9/2010).
Baharudin menduga raibnya Faizah terkait rencana pernikahan dia dengan pemuda kampung berinisial “S”, pilihan orangtuanya yang akan digelar Selasa (21/9/2010). “Tapi, kami masih belum tahu pasti penyebab hilangnya keponakan saya itu,’’ tuturnya.
Moh Ramli, ayah Faizah, menuturkan, tidak ada tanda-tanda anaknya yang hanya lulusan SD itu akan kabur dari rumah. Karena putri pertama dari dua bersaudara itu terlihat biasa saja. “Tidak ada tanda-tanda dia menolak rencana pernikahan itu,’’ ujarnya.
Warga sekitar menduga Faizah melarikan diri karena akan dinikahkan dengan pemuda yang tidak disukainya. Rencana perkawinan itu pun atas kehendak orangtuanya. “Katanya lelaki itu bukan atas pilihan dia, melainkan atas kehendak kedua orangtuanya,’’ ujar Hambali, warga sekitar.
Pihak keluarga yang diwakili KH Baharudin telah melaporkan kasus hilangnya Faizah kepada aparat desa. “Kami baru melapor kepala desa, selanjutnya kami akan lanjutkan ke polisi,’’ tegas Baharudin.
Sebelumnya, dua gadis juga dilaporkan hilang dari rumah. Satu di Jombang, yakni Dessy Naradita Arliana Permataputri (16), siswa SMA PGRI 1 Jombang, dan satu lagi Fitri Nurdiana (15), siswa MA Nasya’atul Muta’alimin Sumenep. Dessy hilang setelah pamit halalbihalal, sedangkan Fitri menghilang seusai takbir keliling bersama rekan-rekannya.kompas