"Sekitar pukul 20.15 WIB saya masuk lift nomor 8 dari lantai 5 menuju lantai ground. Di dalam lift ada 4 orang termasuk saya dan operator lift," tutur Emil kepada detikcom, Minggu (12/9/2010).
Peristiwa yang menimpa Emil itu terjadi pada Sabtu (11/9). Menurut dia, dua pengunjung lain yang juga terjebak dalam lift adalah laki-laki berumur sekitar awal 20-an. Baru beberapa detik di dalam lift tiba-tiba terjadi goncangan diikuti bunyi benturan cukup keras. Lift tiba-tiba berhenti di antara lantai 4 dan 5.
"Pihak operator mencoba minta maaf dan berusaha menghubungi pihak bassroom untuk pertolongan. Pihak base room meminta bersabar," ujar pria yang bekerja di Marsh Indonesia ini.
Sampai menit ke-15, keadaan keempat orang tersebut masih normal. Tapi setelah menit ke-15 udara mulai terasa berat dan selanjutnya mereka merasa pusing. Salah satu pengunjung yang lain mulai menggedor pintu lift. Beberapa kali operator lift pun meminta proses pertolongan dipercepat, namun tetap diminta bersabar oleh pihak bassroom.
"Saya bilang ke yang menggedor pintu untuk duduk saja, karena lebih baik menghemat tenaga. Operator lift yang tadinya berdiri terus juga saya minta untuk duduk," lanjut Emil.
Ditambahkan pria 33 tahun itu, pukul 21.05 WIB akhirnya lift bisa dibuka. Namun dia merasa heran saat pintu dibuka tidak ada sama sekali peralatan emergency yang disiapkan seperti oksigen, P3K, dan lain-lain.
"Saat pintu dibuka saya lihat ada tiga teknisi lift. Mereka langsung melihat keadaan lift dan sama sekali tidak menanyakan keadaan kami. Bahkan say hi saja tidak," keluh Emil.
Karena merasa tidak nyaman dengan pihak Senayan City, Emil pun mengirimkan e-mail berisi keluhannya. Dia berharap peristiwa yang sama tidak terulang kembali kepada pengunjung lainnya.detik