Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS naik 15 poin menjadi Rp 8.945-Rp 8.955 per dollar AS dibandingkan penutupan hari sebelumnya Rp 8.960-Rp 8.970 per dollar AS.
Direktur Currency Management Group Farial Anwar di Jakarta, Rabu, mengatakan, para pelaku pasar berlanjut membeli rupiah sehingga mendorong mata uang Indonesia itu menguat lagi. "Pembelian rupiah oleh pelaku pasar terpicu adanya pertemuan antara pemerintah dan Bank Indonesia serta DPR mengenai revisi asumsi makroekonomi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2011," katanya.
Menurut dia, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi tahun 2011 mencapai 6,4 persen, naik dari sebelumnya 6,3 persen, dan laju inflasi hanya 5,3 persen. "Pemerintah juga mengubah target rupiah yang sebelumnya Rp 9.300 per dollar AS menjadi Rp 9.250 per dollar AS," ujarnya.
Kenaikan rupiah itu terutama dipicu oleh arus modal asing yang terus mengalir ke pasar modal sehingga indeks BEI terus membaik. "Kami memperkirakan rupiah akan dapat mencapai angka Rp 8.900 per dollar AS meski kenaikan mata uang itu sedikit banyak tertahan oleh Bank Indonesia," ucapnya.
BI masih berada di pasar mengawasi pergerakan rupiah agar kenaikannya tidak terlalu cepat. "Apabila BI melepasnya, rupiah sebenarnya sudah berada jauh di bawah angka Rp 8.900 per dollar AS," ucapnya.
Ia juga mengatakan, rupiah pada siang nanti akan kembali menguat meski kenaikan tidak tinggi, untuk mencapai level Rp 8.900 sangat besar. "Kami optimistis rupiah akan dapat mencapai level tersebut pada pekan ini," ujarnya.kompas