Penemuan peta jaringan Mass Rapid Transit (MRT) Orchard di rumah salah satu tersangka teroris yang tewas menguak fakta, Singapura jadi target teroris, terutama stasiun MRT Orchard.
Polisi dan pemerintah Singapura langsung bertindak, masyarakat diminta waspada dari kemungkinan serangan teroris di Orchard Road, jalur belanja Singapura. Khususnya di stasiun MRT Orchard di mana ribuan komuter memenuhi stasiun di pusat Singapura itu tiap harinya.
Namun, alih-alih khawatir, para pengguna kereta mengaku tidak takut. "Saya tinggal dan bekerja di kawasan Orchard. Saya tak akan mengizinkan ancaman apapun mengganggu hidupku," kata salah seorang warga Singapura, seperti dimuat laman Today Online, Kamis 20 Mei 2010.
Warga yang lain mengatakan hak yang sama. "Saya percaya sistem pertahanan Singapura mampu untuk mendeteksi ancaman teroris sebelum itu terjadi," kata dia.
Pusat perbelanjaan, Ion Orchard, yang secara langsung terhubung dengan ke stasiun kereta api, juga tak terpengaruh. Akses dari stasiun ke pusat perbelanjaan itu tetap dibuka.
Namun, kerjasama dengan pihak berwenang ditingkatkan untuk memonitor ancaman, juga menyiagakan CCTV dan keamanan selama 24 jam.
Stephane Le Pelletier, Direktur Opera Galleri wialyah Asia Pasifik mengatakan, semua orang harus waspada menghadapi segala kemungkinan. "Tapi tak perlu khawatir," kata dia.
Sebelumnya, salah satu anggota Densus 88 Antiteror kepada Strait Times mengatakan, para teroris merencanakan masuk ke Singapura melalui Malaysia.
Polisi Indonesia terus memburu teroris jaringan Aceh. Dalam penggerebekan di Cawang dan Cikampek, Jumat 14 Mei 2010 polisi membekuk enam orang, lima di antaranya tewas. Sasaran penggerebekan lalu beralih ke Solo, Jawa Tengah.
Kelompok yang oleh polisi diduga teroris itu disebut-sebut sudah menyiapkan sejumlah rencana serangan terhadap sejumlah orang penting di Pulau Jawa, terutama Jakarta. Target mereka adalah menguasai tempat-tempat berkumpulnya warga asing di ibukota.
"Menguasai hotel yang terdapat kelompok tertentu seperti Mumbai," kata Kapolri, Jenderal Bambang Hendarso Danuri dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat 14 Mei 2010.
Selain menyerang warga asing, lanjut dia, para teroris ini juga akan menyerang Presiden RI dan pejabat negara. Selain itu, rencana penyerangan juga akan dilakukan terhadap temu negara asing yang termasuk tamu VVIP saat upacara Hari Ulang Tahun RI pada 17 Agustus 2010.vivanews