Menurut data trafik web yang dirilis Google, Jumat, 28 Mei 2010, jejaring sosial terbesar di dunia itu kini dikunjungi oleh 540 juta orang per bulannya, atau lebih dari 35 persen populasi pengguna internet.
Menurut data global Google Ad Planner yang disediakan oleh Double Click, sekitar 570 miliar laman di Facebook.com disambangi orang. Jumlah itu delapan kali lebih besar dibanding Yahoo.com, kini berada di posisi kedua. Menurut Google, Yahoo.com cuma memperoleh 490 juta pengunjung per bulan.
Seperti dikutip dari situs The Street, data dari Double Click (perusahaan penyedia data untuk keperluan pengiklan internet yang baru baru ini diakusisis oleh Facebook) mengumumkan 1.000 situs paling banyak dikunjungi di internet.
Namun, mungkin untuk menjaga obyektivitas, perusahaan milik Google itu, tidak memasukkan peringkat Google serta dua produk Google lain: YouTube dan Gmail, ke dalam daftar.
Setelah Facebook dan Yahoo, Live.com dari Microsoft menyusul di tempat ketiga dengan 370 juta pengunjung unik dan 39 miliar page view. Kemudian, diikuti Wikipedia, MSN.com, Microsoft.com, Blogspot.com, Baidu.com, GG.com, dan Mozilla.com.
Situs web forum nomor satu asal Indonesia, Kaskus, masuk pula ke dalam daftar top 1000 Google itu. Menduduki peringkat 755, Kaskus memanen 5,1 juta pengunjung unik dan 170 juta page view.
Dari angka-angka yang diperoleh, menunjukkan bahwa Facebook adalah raja situs jejaring sosial. Sementara rival terdekatnya, Twitter, April lalu mengantungi 96 juta pengunjung unik dan 5,4 miliar page view.
Data ini mendukung pernyataan Facebook yang mengklaim bahwa Facebook belum ditinggalkan oleh para anggotanya meski sejumlah politisi, grup konsumen, dan advokat menginginkan sistem perlindungan yang lebih ketat bagi informasi pribadi yang dicantumkan dalam akun Facebook.
Hingga Jumat, hanya 23.515 orang yang mendaftar di situs 'We're Quitting Facebook' sebagai salah satu bentuk kampanye "membuang" layanan jaringan sosial dengan aksi protes yang menurut rencana akan dilakukan pada 31 Mei.
Angka itu mewakili kurang dari 0,006 persen dari 400 juta lebih anggota Facebook. Situs yang diluncurkan pada 2004 itu sedang memeriksa kontrol privasi untuk menghadapi rentetan kritik dan kecaman karena merusak kepercayaan yang telah membuat Facebook menjadi jaringan sosial terbesar di dunia.vivanews