Sri Mulyani Pidato Soal Sindiran Dirinya

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sangat tahu kalau dirinya selama seharian ini menjadi perhatian publik. Sebab, sejak pukul 07.00 WIB tadi pagi, dirinya dikejar-kejar para pemburu berita.

"Banyak yang memperhatikan saya, tapi itu saya bawa ke SPAN (Sri Mulyani mengalihkan pembicaraan ke sistem informasi teknologi tentang perbendaharaan di APBN)," ujarnya saat meresmikan implementasi Sistem Perbendaharaan Anggaran Negara (SPAN) di Kantor Perbendaharaan, Selasa 2 Maret 2010.

Dengan menganalogikan ke SPAN, lanjut Sri Mulyani, siapa saja orang akan mengerti tentang peran apa dan siapa yang bertanggungjawab terhadap apa. Ketika Sri Mulyani berbicara SPAN, ia pun tahu bahwa banyak orang pasti akan bingung.

"Apa itu SPAN? Apa kaitannya dengan saya," tutur Sri Mulyani menyuarakan kebingungan pendengar yang baru mengetahui kata SPAN.

SPAN ini diterapkan di Indonesia sebagai salah satu upaya integrasi teknologi informasi dalam penyelenggaraan informasi. Melalui penerapan SPAN, sistem penganggaran di Kementerian Keuangan diharapkan bisa lebih efisien dan kredibel.

"Jadi, (dengan mempersepsikan SPAN) saya mau mengatakan dengan SPAN, siapa yang bertanggungjawab untuk apa," kata dia.

"Misal kalau ada something wrong di Kementerian Keuangan, siapa yang dianggap paling bertanggung jawab. Kalau APBN bagus, kemudian mempengaruhi masyarakat bagus, ekonomi bagus, Menkeu harusnya dipuji, walau agak sulit saat sekarang ini mendapat pujian," ujar Sri Mulyani menyindir karena dirinya banyak dimaki akibat kasus Century.

Sri Mulyani mengatakan bahwa dalam setiap pengerjaan tugas dari sisi manjemen, pejabat publik itu dituntut selalu menjawab harapan dan mengklarifikasikan terhadap apa yang telah dilakukan.

Tugas dan penjabaran publik itu akan menjabarkan dan menggambarkan terhadap apa yang dilakukan. "Siapa melakukan apa dan siapa bertanggungjawab untuk apa. Persoalan menjadi rumit, kalau masing-masing mengatakan saya tidak perform karena unit sebelumnya tidak perform," katanya. Sehingga dengan munculnya persepsi itu, apa yang terjadi di republik ini adalah saling menyalahkan.

Seperti diketahui dalam Pansus Century, kasus yang diusut saat sekarang ini sebenarnya bermula dari masalah Bank Century sejak delapan tahun lalu.

Bank Century sudah bermasalah sejak mulai dari awalnya tiga bank, kemudian saat akan merger dan saat setelah merger. Baru kemudian pada saat krisis, masalah baru muncul hingga pada akhirnya bank itu diselamatkan.

Tapi apa yang terjadi, semua kesalahan yang menumpuk secara terus menerus itu ditimpakan pada pejabat yang mengetahuinya belakangan.• VIVAnews


 
Informasi-Informasi Saja Copyright © 2009 - 2013, Designed by Bie Themes