"Tarif listrik naik akan langsung berpengaruh pada biaya produksi kami dan pasti akan menyesuaikan ke harga jual," kata Gunadi di sela-sela peluncuran Audi A6 di Audi Centre MT Haryono, Jakarta, Kamis, 11 Maret 2010.
Komponen listrik dalam struktur biaya produksi di industri otomotif, kata dia, mencapai 3 persen. Meski relatif kecil kontribusinya, menurut Gunadi, kenaikan TDL akan bisa melebihi angka 0,45 persen (3 persen dari 15 persen).
"Kalau tarif listrik naik, semua industri akan terpengaruh, dan akibatnya ke daya beli masyarakat dan tingkat inflasi yang tinggi. Bisa jadi kenaikan harga jual mobil bisa lebih dari 0,5 persen," ujarnya.
Dia memperkirakan, jika tarif listrik tetap naik maka target pemerintah menggenjot pertumbuhan ekonomi sebesar 6,2 persen akan terganggu. Belum lagi, dia menambahkan, pasokan listrik yang kerap byar pet akan menurunkan produktivitas kerja dan menghambat aktivitas pabrik.
Masalah listrik, menurutnya, lebih krusial ketimbang kenaikan harga bahan baku seperti baja yang akan terasa pada April 2010. "Kalau harga baja kan masih bisa fluktuatif, pada saatnya nanti kami bisa sewaktu-waktu menyesuaikan tanpa mengacu pada kenaikan harga baja, tapi kalau listrik ini kan berlaku konstan dan kontinyu sehingga mau tak mau menaikkan harga," ujarnya.
Kenaikan harga baja nasional akibat pengaruh harga internasional pada April 2010, menurutnya, tidak akan serta merta mengangkat harga jual mobil. Padahal, komposisi bahan baku mencapai 80 persen dari biaya produksi.• VIVAnews