Sebanyak 25 juta penumpang pesawat udara kehilangan tas di bandara seluruh dunia selama 2009. Hal ini menyebabkan pembiayaan industri penerbangan sebesar 2,5 miliar dollar AS.Data yang diterbitkan oleh kelompok elektronik transportasi udara (SITA) pada Kamis (25/3/2010) menunjukkan, setengah dari tas-tas yang hilang itu atau 52 persennya terjadi akibat kesalahan menaruh selama pindah pesawat.
Adapun sebanyak 16 persen tidak sampai di tempat tujuan sesuai waktu karena barang tersebut tidak berada di pesawat.
"Masalah lain meliputi kesalahan peniketan, salah penanganan pada titik kedatangan, dan berbagai permasalahan lain," kata SITA.
Sebagian besar dari bagasi atau barang-barang yang hilang dapat ditemukan dan dikembalikan dalam waktu 48 jam.
"Tetapi 3,4 persen dari total tersebut—850.000 jenis—tidak bisa diklaim, tambah SITA, yang membuat berbagai sistem penanganan bagasi.
Meski demikian, jutaan tas yang hilang tahun lalu itu naik 23,8 persen dibanding tahun sebelumnya. Saat itu, sebanyak 32,8 juta tas gagal sampai di tempat tujuan tepat waktu.
"Beberapa penurunan dapat menjadi berpengaruh terhadap perjalanan para penumpang tahun lalu. Namun, penurunan 2,9 persen pada jumlah penumpang masih jauh lebih kecil ketimbang penurunan 23,8 persen dalam kesalahan penanganan bagasi," katanya.detik
