Google dikabarkan akan meninggalkan China pada 10 April mendatang. Awal tahun ini, Google mengancam akan menutup layanan Google.cn terkait serangan dunia maya dan peretasan ke sejumlah akun Gmail milik pejuang hak asasi manusia China.China Business News menyatakan mendapat informasi ini dari sumber dalam Google China namun pihak Google belum mengonfirmasi kabar ini. Juru bicara Google China, Marsha Wang menyatakan bahwa belum ada perkembangan terbaru terkain ancaman Google tersebut.
Selain itu, Google dikabarkan telah menawarkan kepada karyawannya di China untuk pindah ke kantor pusat di Amerika Serikat (AS) atau bekerja di perwakilan Google untuk Asia Pasifik. Laporan itu tidak menjelaskan apakah Google akan menutup seluruh atau sebagian operasinya.
Laman stasiun televisi CNN melaporkan bahwa kemungkinan besar Google akan mengumumkan hal ini pada Senin, 22 Maret mendatang. Pemerintah China menetapkan tenggat hingga 31 Maret bagi perusahaan internet yang beroperasi di China untuk memperpanjang lisensinya.
Sebelumnya, pemerintah China memerintahkan Google untuk tidak menghentikan penyensoran terhadap hasil pencarian mereka. Sebelumnya Google menyatakan dapat mengabaikan aturan penyensoran di China.
"Kami telah mengizinkan investasi asing di China namun seharusnya investor asing itu mematuhi hukum China," ujar juru bicara Kementerian Perdagangan China, Yao Jian, seperti dikutip laman Times of India.
Google menyatakan siap menutup layanannya di China karena tidak dapat mengatasi serangan dunia maya dan peretasan terhadap akun Gmail sejumlah hak asasi manusia di China. Raksasa mesin pencari asal Amerika Serikat (AS) tersebut juga mengatakan tidak lagi ingin bertekuk lutut di bawah aturan pembatasan internet China.
Pemerintah China membatasi penyebaran konten dalam jaringan secara ketat dan menghapus informasi yang dianggap berbahaya seperti pornografi dan kekerasan. Mereka juga menyensor materi yang dinilai berpotensi memicu ketidakstabilan politik. • VIVAnews
