Boediono Sudah Pamit ke SBY Mau Mundur?

Kasus Chandra-Bibit belum sepenuhnya terselesaikan, skandal Bank Century mencuat. Yang santer, kasus ini dipredikisi akan menyeret Wakil Presiden Boediono.

Yang mengejutkan, Wapres Boediono dikabarkan siap mengundurkan diri jika kasus dana talangan sebesar 6,7 triliun itu, mengganggu jalannya pemerintahan.

Sumber INILAH.COM, Jumat (27/11), mengatakan Boediono sudah menghadap ke Presiden SBY di Istana Negara, Jakarta dalam pekan ini.

Dalam pertemuan itu, mantan gubernur Bank Indonesia itu menyadari kasus Bank Century diarahkan kepadanya. Karenanya, pertemuan itu juga menjadi sinyal pamitan Boediono pada SBY.

"Boediono mau mundur jika gara-gara Century, pemerintahan tidak bekerja secara optimal. Boediono mau itu, tapi tidak mau dipenjara," katanya.

Kesediaan Boediono untuk nonaktif sementara dikatakan perlu dilakukan agar bisa meredam gejolak publik.

Sebab, eskalasi gerakan massa diprediksi bakal meningkat. Selasa, 1 Desember 2009, sejumlah tokoh intelektual, pimpinan ormas dan mahasiswa akan bergabung untuk berunjuk rasa di Gedung DPR untuk mengawal hak angket Century.

Selain itu, pada Hari Anti Korupsi 9 Desember, massa juga akan menggelar aksi serupa di lapangan silang Monas Jakarta, guna mendorong perubahan untuk Indonesia lebih baik tanpa korupsi.

Jika mengingat hiruk-pikuk yang akan terjadi terkait kasus Bank Century ini, mirip dengan kasus 2 pimpinan KPK nonaktif Chandra M Hamzah dan Bibit S Riyanto. Demo besar-besaran meluas di berbagai daerah untuk menolak kriminalisasi KPK.

Boediono dikabarkan enggan roda pemerintahan SBY kembali digoyang dengan skandal Bank Century. Untuk mencegah dampak yang lebih parah, mantan menteri keuangan di era Presiden Megawati Soekarnoputri ini rela dinonaktifkan.

Saat INILAH.COM mencoba untuk mengkonfirmasi isu ini, juru bicara kepresidenan Julian Pasha tidak mengangkat ponselnya. [inilah]


 
Informasi-Informasi Saja Copyright © 2009 - 2013, Designed by Bie Themes